Analisis kemampuan koneksi matematis pada pemecahan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan emosional siswa

Authors

  • Felix Yudha Yulian Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Ika Santia Universitas Nusantara PGRI Kediri
  • Aan Nurfahrudianto Universitas Nusantara PGRI Kediri

DOI:

https://doi.org/10.29407/jmen.v6i1.14323

Keywords:

Koneksi Matematis, Pemecahan Masalah, Kecerdasan Emosional

Abstract

Kemampuan koneksi matematis merupakan aspek penting dalam pembelajaran matematika. Aspek koneksi matematis diperlukan dalam pemecahan masalah matematika. Meskipun aspek koneksi matematis penting, namun faktanya berdasarkan studi awal yang dilakukan pada 28 siswa SMA di Kediri, lebih dari 70% siswa memiliki kemampuan koneksi matematis yang rendah. Terkait hal tersebut, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kecerdasan emosional siswa. Untuk itu, akan dilakukan penelitian kualitatif deskriptif pada 30 siswa SMA di Kediri. Dari 30 siswa diambil dua siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dan rendah melalui tes kecerdasan emosional siswa. Selanjutnya subjek diberikan tes kemampuan koneksi matematis dan dilihat kredibilitas datanya melalui wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dalam memecahkan masalah adalah sebagai berikut:  (1) dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi fakta, konsep dan prinsip matematika dari luar bidang matematika, (2) membuat perencanaan penyelesaian masalah dengan menemukan keterkaitan antar prinsip matematika (3) melaksanakan rencana penyelesaian masalah menggunakan hubungan antara fakta dan prinsip matematika dalam masalah yang diselesaikian dan (4) memeriksa kembali penyelesaian menggunakan keterkaitan proses dan prosedur serta operasi hitung untuk menyelesaikan permasalahan di luar matematika. Sedangkan siswa dengan kecerdasan emosional rendah meliputi: (1) dapat memahami masalah dengan mengidentifikasi fakta, konsep dan prinsip matematika dari luar bidang matematika, (2) membuat perencanaan penyelesaian masalah yaitu dengan menemukan keterkaitan antar prinsip antar matematika (3) tidak dapat melaksanakan rencana penyelesaian masalah menggunakan hubungan antara fakta dan prinsip matematika dan (4) tidak memeriksa kembali penyelesaian menggunakan keterkaitan proses dan prosedur serta operasi hitung untuk menyelesaikan permasalahan di luar matematika

References

Arikunto, S. (2016). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Abdullah, M.E, Elias, H.,Mahyuddin, R. & Uli, J. (2004). Emotional Intelligence and Academic Achievement among Malaysian Secondary Student.

Kurniawan, E., Mulyati, S., & Rahardjo, S. (2017). Proses asimilasi dan akomodasi dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan kecerdasan emosional. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2(5), 592-598. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v2i5.8999

National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and standards for school mathematics. Washngton D.C: National Academy Press.

Nurnaningsih. (2011). Bimbingan kelompok untuk meningkatkan kecerdasan emosi siswa. Edisi Khusus No. 1, Agustus 2011 ISSN 1412-565X Versi Elektronik Edisi Khusus (1), 268-278. http:// jurnal.upi.edu

Nwadinigwe, I.P. & Obieke, A.U. (2012). The impact of emotional intelligence on academic achievement of senior secondary school students in lagos, Nigeria. Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies (JETERAPS), 3(4), 395–401, https://hdl.handle.net/10520/EJC126563

Prafitriani, S., Umanailo, M. B., Indrayani, N., Lisaholit, S., & Chamidah, D. (2019). pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 9 Buru. JISPO, 9, 567-580.

Priyono, F. (2016). Profil kemampuan koneksi matematika siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gender. Jurnal Pendidikan Matematika, 8 (3): hlm. 22-31.

Romli, M. (2017). Profil koneksi matematis siswa perempuan sma dengan kemampuan matematika tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 1(2),. http://dx.doi.org/10.26877/jipmat.v1i2.1241

Santia, I. (2016). Peningkatan Soft Skill Mahasiswa Calon Guru Matematika Melalui Critical Lesson Study. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan 5 (2), 157-168. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v5i2.247

Santia, I., & Jatmiko. (2016). Pengembangan modul pembelajaran matematika berdasarkan proses berpikir relasional dalam upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah aljabar siswa SMP. JMEN: Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika, 2 (1). 11-18. https://doi.org/10.29407/jmen.v2i1.394

Santia, I., & Kusumaningrum, V. (2017). The Mathematical Connections Of Slow Learner Student: A Case Study In Inclusion Class YBPK, Kediri. Pancaran Pendidikan, 6(4), 41-48. doi: 10.25037/pancaran.v6i4.88

Siagian, M. D. (2016). Kemampuan Koneksi Matematik Dalam Pembelajaran Matematika. MES (Journal of Mathematics Education and Science), 2(1), 58-67, https://doi.org/10.30743/mes.v2i1.117

Wiyono, A., Anggo, M., & Kadir. (2018). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Mts Negeri 1 Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, 6(2), 113-126, http://dx.doi.org/10.36709/jppm.v6i2.9121

PlumX Metrics

Published

2020-05-28

How to Cite

Yulian, F. Y., Santia, I., & Nurfahrudianto, A. (2020). Analisis kemampuan koneksi matematis pada pemecahan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan emosional siswa. Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Matematika, 6(1), 65–73. https://doi.org/10.29407/jmen.v6i1.14323

Most read articles by the same author(s)