Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Mendoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu dengan pola dasar non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 151 orang siswa. Sampel penelitian berjumlah 46 siswa yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data kemampuan berpikir kritis siswa dikumpulkan dengan rubrik penilaian dan data motivasi berprestasi dikumpulkan dengan kuesioner berbantuan metode daring berupa google form. Data dianalisis menggunakan MANOVA berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1.) motivasi berprestasi siswa yang mengikuti model problem based learning secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional, 2.) kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti model problem based learning secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional, 3.) secara simultan motivasi berprestasi dan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model problem based learning secara signifikan lebih baik daripada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional.

Keywords

Berpikir kritis, motivasi berprestasi, PBL.

Article Details

How to Cite
Lestari, N. A. P., Sri Astika Dewi, M., & Isyarotullatifah. (2021). Pengaruh Implementasi Problem Based Learning Terhadap Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas IV SD Gugus IV Kecamatan Mendoyo . JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA, 6(2), 52-70. https://doi.org/10.29407/jpdn.v6i2.14669

References

  1. Amalia, N. F., & Pujiastuti, E. (2017, February). Kemampuan berpikir kritis dan rasa ingin tahu melalui model PBL. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Ma-tematika (pp. 523-531).
  2. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Penelitian Praktik, EdisiRevisi. Jakarta: Rineka Cijalan.
  3. Dantes, N. (2012). Metode Penelitian, Yogyakarta; CV. Andi Offset.
  4. Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian, cetakan keenam. Jakarta: PT Grasindo.
  5. Hadi, S., & Novaliyosi, N. (2019, November). TIMSS INDONESIA (TRENDS IN I TERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY). In Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers.
  6. Hadinata, B. dkk. 2012. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. PT Gelora Aksara Pratama.
  7. Hamid, H. (2013). Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia. CV. Pustaka Setia.
  8. Howell, D. C. (2016). Fundamental statistics for the behavioral sciences. Nelson Edu-cation.
  9. Marhaeni, A.A.I.N. 2012. Landasan dan Inovasi Pembelajaran. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
  10. Morissan, M. A. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: Kencana, 426.
  11. Mullis, I. V., Martin, M. O., Foy, P., & Arora, A. (2012). TIMSS 2011 international re-sults in mathematics (pp. 139-171). Chestnut Hill, MA: TIMSS & PIRLS Inter-national Study Center.
  12. Nurdin, S. (2016). Andriantoni, Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
  13. Sadia, I. W. (2014). Model-model pembelajaran sains konstruktivistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  14. Saido, G. M., Siraj, S., Nordin, A. B. B., & Al_Amedy, O. S. (2018). Higher order thinking skills among secondary school students in science learning. MOJES: Malaysian Online Journal of Educational Sciences, 3(3), 13-20.
  15. Şendağ, S., & Odabaşı, H. F. (2009). Effects of an online problem based learning course on content knowledge acquisition and critical thinking skills. Computers & Ed-ucation, 53(1), 132-141.
  16. Simone, C. D. (2014). Problem-based learning in teacher education: trajectories of change. International Journal of Humanities and Social Science, 4(12), 17-29.
  17. Sudjana, N., & Ibrahim, R. (1996). Metoda Statistika Edisi 6.
  18. Sugiyono, P. D. (2010). Metode penelitian pendidikan. Pendekatan Kuantitatif.
  19. Sunjoyo, R. S., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS untuk smart riset. Alfabeta. Bandung.
  20. Tajudin, N. A. M., & Chinnappan, M. (2016). The Link between Higher Order Thinking Skills, Representation and Concepts in Enhancing TIMSS Tasks. International Journal of Instruction, 9(2), 199-214.
  21. Tohir, M. (2019). Hasil PISA Indonesia tahun 2018 turun dibanding tahun 2015.
  22. Yen, T. S., & Halili, S. H. (2015). Effective teaching of higher order thinking (HOT) in education. The Online Journal of Distance Education and e-Learning, 3(2), 41-47.