Main Article Content

Abstract

Kemampuan literasi sains merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa PGSD, hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran sains (IPA) di sekolah dasar.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi sains dilihat dari aspek kompetensi sains mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang bertujuan mendeskripsikan sifat kejadian yang berlangsung selama pengambilan data dalam bentuk sebuah narasi ilmiah. Subjek penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa PGSD UMT. Sumber data diambil secara langsung dengan menggunakan instrumen berupa tes literasi sains, angket, dan wawancara. Teknis analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dnn penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains pada aspek kompetensi mahasiswa PGSD FKIP UMT memperoleh kategori “cukup”. Dalam tiap indikator pada kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD menunjukkan kategori “rendah” pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah, dan kategori “cukup” pada indikator mengidentifikasi pertanyaan atau isu-isu ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD belum menunjukkan hasil yang baik dan memuaskan, sehingga perlu ditingkatkan. Upaya mengatasi kemampuan literasi sains mahasiswa PGSD pada aspek kompetensi yang masih belum memuaskan dilakukan berbagai cara diantaranya melalui penataan ruang lingkup materi yang diberikan serta proses perkuliahan yang dilakukan, memilih media yang tepat, dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan konsep IPA.

Keywords

Literasi sains, aspek kompetensi, mahasiswa PGSD.

Article Details

How to Cite
Rini, C. P., Dwi Hartantri, S., & Amaliyah, A. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Sains Pada Aspek Kompetensi Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang . JURNAL PENDIDIKAN DASAR NUSANTARA, 6(2), 166-179. https://doi.org/10.29407/jpdn.v6i2.15320

References

  1. Abidin, Yunus., dkk. 2017. Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Menulis, dan Membaca. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Eko, Hariadi. 2009. Perkembangan Kemampuan Sains Siswa Indonesia Berusia 15 Tahun Berdasarkan Data Studi PISA. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.
  4. Fang, Z & Wei. 2010. Improving Middle School Student’s Literacy Through Reading Infusion. The Journal of Educational Research. 103(4): 262-273.
  5. Griffin, Karin, L., and Ramachandran, Hema. 2014. Science Education and Information Literacy :A Grass-Roots Effort to Support Science Literacy in Schools. UK: Science and Technoogy Libraries.
  6. Huang, S. L., Zuway, R. H., Tai, C., H. 2012. The Role of Emotional Factors in Building Public Scientific Literacy and Engagement with Science. International Journal of Science Education 34 (1): 25-42.
  7. Jufri, Wahab A.. 2017. Belajar dan Pembelajaran Sains (Modal Dasar Menjadi Guru Profesional). Bandung: Pustaka Reka Cipta.
  8. Lyle, K., and Robinson, W. 2001. Teaching Science Problem Solving: An Overview of Experimental Work. Journal of Chemical Eduction. 78 (9): 1162-1165.
  9. Novili, W. I., S. Utari, D, Saepuzaman, dan S., Karim. 2017. Penerapan Scientific Approach Dalam Upaya Melatihkan Literasi Saintifik Dalam Domain Kompetensi Dan Domain Pengetahuan Siswa SMP Pada Topik Kalor. Bandung: Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 8.
  10. OECD. 2016. PISA 2015 Results in Focus PISA, Paris: OECD Publishing.
  11. Permendiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
  12. PISA. 2010. Assesing Framework Key Competencies in Reading, Mathematics, and Science. Paris: OECD Publishing.
  13. Rosidah, Fitri Eli., dan Sunarti, Titin. 2017. Pengembangan Tes Literasi Sains Pada Materi Kalor Di SMA Negeri 5 Surabaya. Surabaya: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 6.
  14. Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  15. Salamon. 2007. Scientific Literacy in Higher Education. University of Calgary: Tamarat Teaching Professorshing.
  16. Shwartz, Yael; Ben-Zvi, Ruth; Hofstein, Avi. (2005). The importance of involving high-school chemistry teachers in the process of defining the operational meaning of 'chemical literacy'. International Journal of Science Education, 27(3), p.323-344. Doi 10.1080/0950069042000266191.
  17. Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  18. Sujana, A, dkk. 2014. Literasi Kimia Mahasiswa PGSD dan Guru IPA Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol 3 No.1 (2014). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/j pii (Diakses 20 Januari 2020)
  19. Tatar, E. and Oktaym M. 2011. The Effectiveness of Problem Based Learning on Teaching the First Law of Thermodynamics. Research in Science and Technological Education, 29, (3): 315-332.
  20. Toharudin, Uus., dkk. 2011. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
  21. Zuriyani, Elsy. 2012. Literasi Sains dan Pendidikan. Sumatera Selatan