Selai Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Aplikasinya pada Pembuatan Pie dan Bolen sebagai Pengembangan Produk Perikanan

  • senja ikerismawati universitas yudharta pasuruan
Abstrak views: 429 , PDF (English) downloads: 1226
Kata Kunci: Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang banyak dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia, terutama daerah pesisir. Rumput laut Eucheuma cottonii banyak dijual baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Eucheuma cottonii mengandung karagenan yang bersifat hidrokoloid yang memiliki sifat seperti pektin pada buah sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan selai. Rumput laut yang mengandung karagenan dapat menurunkan kolesterol darah. Rumput laut mengandung serat yang dapat memelihara saluran pencernaan tubuh, mencegah sembelit, kanker, dan penyakit jantung. Rumput laut mengandung Tiamin, riboflavin, niasin, dan piridoksin berperan sebagai koenzim dalam reaksi pemanfaatan zat makanan dalam tubuh. Mengkonsumsi rumput laut juga dapat membantu memenuhi kebutuhan makromineral dan mikromineral tubuh diantaranya Na, Ca, K, P, Fe, dan yodium. Rumput laut (Eucheuma cottonii) dapat lebih luas kemanfaataannya salah satunya dengan diolah menjadi selai karena kandungan hidrokoloid karagenan yang dimiliki. Selai rumput laut bersifat lebih awet dibandingkan rumput laut basah dan praktis untuk dikonsumsi ataupun diaplikasikan dalam pembuatan produk pangan yang lain. Hasil uji kesukaan pada selai rumput laut menujukkan rerata skor rasa 3,6 artinya selai rumput laut yang dihasilkan memiliki rasa manis yang pas dan enak saat dimakan. Rerata skor tekstur 3,5 artinya tekstur selai rumput laut halus. Rerata skor warna 3,6 artinya warna selai rumput laut berwarna kuning keemasan. Rerata skor aroma 3,7 artinya aroma selai rumput laut cenderung segar dan menimbulkan selera makan. Rerata skor penerimaan keseluruhan 3,7 artinya selai rumput laut yang dihasilkan disukai oleh panelis. Oleh karena itu, selai rumput laut dapat diaplikasikan pada pembuatan pie dan bolen. Pie selai rumput laut yang dihasilkan menunjukkan rerata skor tekstur 3,5 artinya kulit pie renyah, mudah rapuh, dan lumer di mulut. Rerata skor rasa pie selai rumput laut 3,5 artinya memiliki rasa gurih dan manis yang seimbang. Rerata skor warna pie selai rumput laut 3,7 artinya memiliki warna kuning kecoklatan dan menimbulkan selera makan. Rerata nilai aroma 3,6 artinya kulit pie menghasilkan bau khas yang wangi dan menimbulkan selera makan. Rerata hasil penerimaan keseluruhan yaitu 3,8 artinya pie selai rumput laut disukai panelis. Bolen rumput laut yang dihasilkan menunjukkan rerata skor tekstur 3,4 artinya tekstur kulit kue bolen selai rumput renyah. Rerata skor rasa bolen rumput laut 3,4 artinya memiliki rasa gurih dan manis yang seimbang, rerata skor aroma 3,4 artinya menunjukkan aroma wangi dan menggugah selera, rerata skor warna 3,5 artinya warna kue bolen selai rumput kuning kecoklatan. Rerata penerimaan keseluruhan kue bolen selai rumput laut 3,5 artinya disukai oleh panelis. Pie dan bolen selai rumput laut menjadi inovasi dalam diversifikasi dan pengembangan produk perikanan sehingga dapat membantu konsumen pecinta kue khususnya kue pie dan bolen mendapatkan nilai gizi dan manfaat dari rumput laut.

Abstrak

Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang banyak dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia, terutama daerah pesisir. Rumput laut Eucheuma cottonii banyak dijual baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Eucheuma cottonii mengandung karagenan yang bersifat hidrokoloid yang memiliki sifat seperti pektin pada buah sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan selai. Rumput laut yang mengandung karagenan dapat menurunkan kolesterol darah. Rumput laut mengandung serat yang dapat memelihara saluran pencernaan tubuh, mencegah sembelit, kanker, dan penyakit jantung. Rumput laut mengandung Tiamin, riboflavin, niasin, dan piridoksin berperan sebagai koenzim dalam reaksi pemanfaatan zat makanan dalam tubuh. Mengkonsumsi rumput laut juga dapat membantu memenuhi kebutuhan makromineral dan mikromineral tubuh diantaranya Na, Ca, K, P, Fe, dan yodium. Rumput laut (Eucheuma cottonii) dapat lebih luas kemanfaataannya salah satunya dengan diolah menjadi selai karena kandungan hidrokoloid karagenan yang dimiliki. Selai rumput laut bersifat lebih awet dibandingkan rumput laut basah dan praktis untuk dikonsumsi ataupun diaplikasikan dalam pembuatan produk pangan yang lain. Hasil uji kesukaan pada selai rumput laut menujukkan rerata skor rasa 3,6 artinya selai rumput laut yang dihasilkan memiliki rasa manis yang pas dan enak saat dimakan. Rerata skor tekstur 3,5 artinya tekstur selai rumput laut halus. Rerata skor warna 3,6 artinya warna selai rumput laut berwarna kuning keemasan. Rerata skor aroma 3,7 artinya aroma selai rumput laut cenderung segar dan menimbulkan selera makan. Rerata skor penerimaan keseluruhan 3,7 artinya selai rumput laut yang dihasilkan disukai oleh panelis. Oleh karena itu, selai rumput laut dapat diaplikasikan pada pembuatan pie dan bolen. Pie selai rumput laut yang dihasilkan menunjukkan rerata skor tekstur 3,5 artinya kulit pie renyah, mudah rapuh, dan lumer di mulut. Rerata skor rasa pie selai rumput laut 3,5 artinya memiliki rasa gurih dan manis yang seimbang. Rerata skor warna pie selai rumput laut 3,7 artinya memiliki warna kuning kecoklatan dan menimbulkan selera makan. Rerata nilai aroma 3,6 artinya kulit pie menghasilkan bau khas yang wangi dan menimbulkan selera makan. Rerata hasil penerimaan keseluruhan yaitu 3,8 artinya pie selai rumput laut disukai panelis. Bolen rumput laut yang dihasilkan menunjukkan rerata skor tekstur 3,4 artinya tekstur kulit kue bolen selai rumput renyah. Rerata skor rasa bolen rumput laut 3,4 artinya memiliki rasa gurih dan manis yang seimbang, rerata skor aroma 3,4 artinya menunjukkan aroma wangi dan menggugah selera, rerata skor warna 3,5 artinya warna kue bolen selai rumput kuning kecoklatan. Rerata penerimaan keseluruhan kue bolen selai rumput laut 3,5 artinya disukai oleh panelis. Pie dan bolen selai rumput laut menjadi inovasi dalam diversifikasi dan pengembangan produk perikanan sehingga dapat membantu konsumen pecinta kue khususnya kue pie dan bolen mendapatkan nilai gizi dan manfaat dari rumput laut.

Referensi

Kesuma, Cindhy Pamela., Adi, Annis Catur., & Muniroh, Lailatul. 2015. Pengaruh Substitusi Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) terhadap Daya Terima dan Kandungan Serat pada Biskuit. Media Gizi Indonesia. 10 (2): 146-150.

Zhong, B., Robinson, N. A., Warner, R. D., Barrow, C. J., Dunshea, F. R & Suleria, H. A. R. 2020. LC-ESI-QTOF-MS/MS Characterization of Seaweed Phenolics and Their Antioxidant Potential. Marine Drugs, 18 (331): 1-21.

Anggadiredja JT, Zatnika A, Purwoto H, & Istini S. 2006`. Rumput Laut. Jakarta: Penebar Swadaya.[4] Michael E.J.L., 2013, Ilmu Pangan, Gizi, dan Kesehatan, Ed. I, diterjemahkan oleh: Nata Nilamsari & Astri Fajriyah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dwiyitno, 2011. Rumput Laut Sebagai Sumber Serat Pangan Potensial. Squalen. 6 (1): 9-17.

Retnowati, N. (2011). Implementasi Kebijakan Pemerintah dalam Rangka Peningkatan Hasil Laut, Workshop Pemetaan Kemampuan Penguasaan Teknologi Industri. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Islamiyah, S. A dan Galung, F. S. 2020. Pelatihan Pengolahan Rumput Laut menjadi Produk Selai di Kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo. Jurnal Abdimas Gorontalo, 3 (1): 10-13.

Lencana, S., Nopianti, R dan Widiastuti, I. 2018. Karakteristik Selai Lembar Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Penambahan Komposisi Gula. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 7 (2): 104-110.

Astawan, Made., Sutrisno, Koswara., Herdiani, Fanie. 2004. Pemanfaatan Rumput laut (Eucheuma cottonii) untuk Meningkatan Kadar Iodium dan Serta Pangan pada Selai dan Dodol. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 15 (1): 61-69.

Alamsyah, Rizal., Lestari, Nami., & Hasrini, Reno Fitri. 2013. Kajian Mutu Bahan Baku Rumput Laut (Eucheuma, sp.) dan Teknologi Pangan Olahannya. Jurnal Dinamika Penelitian Industri. 24 (1): 57-67

Hearsa, Annisa Amaliya & Elida (2019). Analisis Kualitas Kulit Pie dengan Substitusi Tepung Kacang Hijau. Jurnal Kapita Selekta Geografi. 2 (2): 7-14.

Yuliana, Finda. 2017. Kue Bolen. (Online), http://www.budaya-indonesia.org, diakses tanggal 19 September 2021.

Herudiyanto, Marlen S. dan Hudaya, Sarifah. 2009. Teknologi Pengolahan Roti dan Kue. Bandung: Widya Padjajaran.

Mustika, Dina., Elida, Elida., & Syarif, Wirnelis. 2017. Pengaruh Substitusi Tepung Talas terhadap Kualitas Kulit Pie. Journal of Home Economic and Tourism, 15 (2).

Utami, Luh Aris Aryandeni & Sujaya, Nengah. 2013. Karakteristik Organoleptik dan Gizi Pie Substitusi Terigu dengan Tepung Pati Jagung Nusa Penida (Zea mays) Termodifikasi. Arc. Corn. Health. 2 (2): 117-126.

Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

PlumX Metrics

Diterbitkan
2021-10-28
How to Cite
ikerismawati, senja. (2021). Selai Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dan Aplikasinya pada Pembuatan Pie dan Bolen sebagai Pengembangan Produk Perikanan. Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya (JB&P), 8(2), 91-101. https://doi.org/10.29407/jbp.v8i2.16674
Bagian
Artikel