Main Article Content

Abstract

Flour Albus didefinisikan sebagai keluarnya cairan dari vagina. Cairan tersebut bervariasi dalam konsistensi (padat, cair, kental), dalam warna (jernih, putih, kuning, hijau) dan bau (normal, berbau). Remaja Indonesia merupakan kelompok resiko tinggi untuk terkena Flour Albus karena tingkat kelembaban udaranya tinggi. Penelitian menunjukan Flour Albus yang lama walau dengan gejala biasa-biasa saja lama kelamaan dapat merusak selaput dara. Oleh karena itu harus selalu menjaga kebersihan alat reproduksi. Kurang pengetahuan remaja tentang Flour Albus menjadi salah satu sebab terjadinya Flour Albus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang Flour Albus dan cara pencegahannya di SMK Ahmad Yani Gurah Kab. Kediri. Desain penelitian ini korelasional. Adapun populasinya adalah semua remaja putri SMK Ahmad Yani Gurah Kediri dengan menggunakan tehnik quota sampling. Dari hasil uji statistik Spearman Rank hubungan tingkat pengetahuan dengan cara pencegahan flour albus  di SMK Ahmad Yani Gurah (p value = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak). Tingkat hubungan termasuk agak rendah dan positif (correlation coefficient = 0,562), artinya semakin baik pengetahuan maka semakin baik pula cara pencegahan flour albus dan sebaliknya. Sedangkan untuk sikap ada hubungan sikap dengan cara pencegahan flour albus  di SMK Ahmad Yani Gurah (p value = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak). Tingkat hubungan termasuk kuat dan positif (correlation coefficient = 0,562), artinya sikap yang semakin mendukung maka semakin baik pula cara pencegahan flour albus dan sebaliknya.

Keywords

Pengetahuan, sikap, remaja putri, cara pencegahan Flour Albus

Article Details

How to Cite
Wati, S. E., & Aizah, S. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Cara Pencegahan Flour Albus Di SMK Ahmad Yani Gurah Kediri. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 2(1), 43-52. Retrieved from https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/11807

References

  1. Anonim, (2010). Conditions/Bacterial-Vaginosis-Gardnella-Vaginitis, http://body. aol.com, diunduh tanggal 17 Januari 2017, jam 11.00 WIB.
  2. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Bidanlia, (2010). Teori Pengetahuan, http://blogspot.com, diunduh tanggal 17 Januari 2017, jam 11.15 WIB.
  4. Depkes RI. (2005). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI.
  5. Mansjoer, (2000). Kapita Selekta. Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: EGC.
  6. Manuaba, IBG. (1998). Ilmu Kebidanan, Pelayanan Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
  7. Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  8. Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  9. Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
  10. Purwanto, (2005) : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Editor : Syaifudin Abdul Bari, Hanifa Wiknjonitisastro, Affandi, Waspodo. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.
  11. Shadine, Mahannad, (2009). Penyakit Wanita: Pencegahan, Deteksi Dini & Pengobatannya. Jakarta: Keen Books.
  12. Sugyono. (2004). Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta
  13. Tim Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Cetakan Kesebelas. Jakarta: Balai Pustaka.
  14. Wiknyosastro H, (2005), Ilmu Kebidanan Edisi 7, Yayasan Bina Pustaka
  15. Youngson, (2000). Ilmu Kebidanan, Pelayanan Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Most read articles by the same author(s)