9 PERBEDAAN STATUS GIZI BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TAROKAN KABUPATEN KEDIRI
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zatzat
gizi. Pemberian ASI eksklusif dan ASI tidak eksklusif dapat mempengaruhi status gizi
bayi. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi sampai usia 6 bulan saat ini masih rendah itu
terjadi karena pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI masih rendah. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui perbedaan status gizi bayi yang diberi ASI eksklusif dengan tidak ASI
eksklusif. Desain penelitian menggunakan komparatif dan teknik quota sampling dengan
jumlah 40 responden. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Hasil uji statistik
menemukan hampir seluruh 37 responden (92,5%) memiliki status gizi normal. Hasil analisa
dengan menggunakan uji t tes didapatkan t hitung = 0,028 sedangkan pada t hitung dengan db
38 terletak pada α 5% = 2,042. Jadi nilai t hitung < t table, sehingga dapat disimpulkan Ho
diterima, artinya tidak ada perbedaan antara status gizi bayi yang diberi ASI eksklusif dengan
ASI tidak eksklusif di Puskesmas Tarokan Kabupaten Kediri. Hal ini dapat terjadi karena
status gizi tidak hanya dipengaruhi oleh pemberian ASI saja, melainkan ada faktor lain
seperti kecukupan mengkonsumsi makanan, keadaan kesehatan bayi, pendidikan orang tua,
faktor ekonomi orang tua. Diharapkan pada para ibu yang mempunyai bayi supaya
memberikan ASI eksklusif pada bayinya meskipun mempunyai kesibukan diluar rumah bisa
dengan cara menyimpan ASI ke botol dot dan menyimpannya di dalam lemari es.