Eksistensi Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta

The Existence of Regional Language (Javanese Language) at Adisutjipto Airport, Yogyakarta

  • Dewi Indah Susanti Universitas Indraprasta PGRI
Abstract views: 372 , PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 981
Keywords: bahasa daerah, bandara, eksistensi

Abstract

 Bahasa daerah memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat karena keberadaannya sangat dihormati oleh negara sebagai salah satu kekayaan nasional. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi bahasa Jawa di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi bahasa Jawa di Bandara Adi Sutjipto muncul pada pengumuman informasi yang diumumkan oleh petugas bandara melalui pengeras suara.

References

Arifin, E. Zaenal, dkk. 2017. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa; pada Era Teknologi Informasi. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa (tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya): PT Raja Grafindo Persada.

Muslich, Mansur. 2010. Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang RI No. 24/XI/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lagu Kebangsaan.

Sitohang, Muston N.M. 2017. Purnomo, Kristianto. 2017. ”Penggunaan Bahasa Daerah sebagai Bahasa Pengantar di Kelas Rendah Sekolah Dasar di Kota Palangkaraya”. Jurnal Suar Betang. Volume 12. Edisi Desember. Hlm 129-136.

Purnomo, Kristianto. 2017. "Pengumuman di Bandara Adisutjipto Pakai Bahasa Jawa", ditulis dalam http://regional.kompas.com/read/2017/10/01/12363051/pengumuman-di-bandara-adisutjipto-pakai-bahasa-jawa. Diakses pada (1/10/2017)

PlumX Metrics

Published
2018-10-22
How to Cite
Susanti, D. I. (2018). Eksistensi Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta: The Existence of Regional Language (Javanese Language) at Adisutjipto Airport, Yogyakarta. Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, Dan Pengajaran, 2(2), 16-20. https://doi.org/10.29407/jbsp.v2i2.12609