Main Article Content

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit endemik yang disebabkan oleh Plasmodium sp, infeksi malaria mempengaruhi trombosit total dimana penurunan jumlah trombosit disebabkan oleh peningkatan proses penghancuran trombosit. Rata-rata penurunan jumlah trombosit sesuai dengan peningkatan jumlah parasit dalam darah pada malaria. Tingginya jumlah parasit dalam darah menyebabkan kerusakan trombosit dalam sirkulasi darah menjadi lebih signifikan sehingga penurunan jumlah trombosit semakin tinggi. RSUD Biak merupakan rumah sakit rujukan dengan jumlah kasus malaria terbanyak yang terdapat pada angka 653 pada tahun 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara jumlah trombosit dengan jumlah parasit pada penderita malaria di RS Biak. Kajian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota Sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 48 orang. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian diperoleh 47 orang (98%) pasien malaria mengalami penurunan jumlah trombosit dan 1 orang (2%) pasien malaria dengan jumlah trombosit normal, kemudian mendapat hasil penelitian dengan jumlah kategori parasit rendah 3 orang (6%), sedang 27 orang (56%), tinggi 14 orang (29%), dan hiperparasitemia 4 orang (8%). Berdasarkan uji statistik diperoleh p-value p-value 0,000 (<0,05) dan koefisien korelasi -0,632. Hasil Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang kuat antara jumlah penurunan.

Article Details

How to Cite
Purnadianti, M., Prodyanatasari , A., Prasetyani Putri , M., Agustina, N., & Katrine Siahan, E. (2024). HUBUNGAN JUMLAH TROMBOSIT DENGAN JUMLAH PARASIT PADA PASIEN MALARIA DI RSUD BIAK. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 8(1), 88 - 96. Retrieved from https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/22553

References

  1. Arsin, AA 2012. Maralia di Indonesia Tinjauan Aspek Epidemiologi. Penerbit: Masagen Press. IKAPI.
  2. Asmeron, H., Gemenchu, K., Bete, T. 2023. Parameter trombosit dan Korelasinya dengan Tingkat Parasitemia di Antara Pasien Dewasa yang Terinfeksi Malaria di Jinella Health Center, Harar, Ethiopia Timur: Studi Cross-Sectional Komparatif. Jurnal Kedokteran Blodd, 25-36.
  3. Apsari, Putu Indah Budi. 2019. Aspek Molekuler Malaria Berat. Wicaksana : Jurnal Lingkungan dan Pembangunan 3.1: 49-53.
  4. Bakta, I. M. 2012. Hematologi klinis ringkas. Penerbit Buku Medis. Jakarta: EGC.
  5. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Malaria. 2022. Tersedia dari : https://www.cdc.gov/malaria/about.
  6. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. 2022. Skema Siklus Hidup Malaria.
  7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Buku Saku Manajemen Kasus Malaria di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
  8. Direktorat Jenderal P2P. 2017. Pedoman Teknis Skrining Malaria. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
  9. Durachim, A dan Astuti, D.2018.hemostasis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  10. Ebate, Eba. 2020. Manual Diagnosis Laboratorium Malaria. Ethiopia : Institut Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Federal.
  11. Erawati, D., Dwiranti, F., dan Mogea, R. A. 2021. Prevalensi malaria di Puskesmas Sanggeng, Kabupaten Manokwari dari bulan November sampai Desember 2019. Jurnal Ilmiah Biosains, 6(2), 72-77.
  12. Hastuty, H. S. B., dan Setyowati, D. W. 2021. Sebaran Ruang Pasien Malaria di Kecamatan Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Sebatik, 25(1), 68-73.
  13. Hasugian, Armedy Ronny, Heri Wibowo, dan Emiliana Tjitra. Hubungan Trombositopenia, Parasitemia dan Mediator Pro- dan Anti-Inflamasi pada Infeksi Malaria, Timika 2010. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 28.3 (2018): 183-190.
  14. Hoffbrand, A dan Moss, hlm. 2016. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC.
  15. Isnaini, dkk. 2018. Kadar hemoglobin dan jumlah trombosit terhadap malaria positif di Puskesmas Meninting dan Gunung Sari, Lombok Barat. Jurnal Analis Biosains Medis (JAMBS) 5.2:107-113.
  16. Ibrahim, Omer A M, Eihab Abdin Abdelaziz Gadelmula, & Abdelmunin Izzeldin Abderahman Dafalla. Korelasi antara trombosit rendah dan penyakit malaria. Jurnal Dunia Penelitian dan Ulasan Lanjutan 7.3 (2020): 048-050.
  17. Jiero, Sylvia. & Ayodhia Pitaloka Pasaribu. Profil Hematologi Anak dengan Malaria di Sorong, Papua Barat Indonesia."Jurnal Malaria 20.1 (2021): 1-12.
  18. Kementerian Kesehatan RI.2022. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  19. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/556/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Medis Penanggulangan Malaria.
  20. Kurniawan. Roy Bagus, dkk. 2020. Asosiasi Kepadatan Parasit dan Parameter Hematologi Pasien Terinfeksi Plasmodium Vivax dan Plasmodium Falciparum yang Hadir di Rumah Sakit Umum Merauke, Papua, Indonesia.Acces Macedonan Journal of Medical Sciences. 825-831.
  21. Lacerda, Marcus, et al. 2011. trombositopenia pada malaria; Siapa yang peduli?. Memorias di Intutude Oswaldo. 52-63.
  22. Markam, Soemaarno. 2011. Kamus Kedokteran. Jakarta: Pusat Penerbit FK UI.
  23. Michelson, AD 2009. Metode untuk pengukuran fungsi trombosit. Jurnal Kardiologi Amerika.Vol. 103 (3A): 20A-26A
  24. Mosso, J. E., dan, C. 2020. Sebaran prevalensi infeksi Plasmodium dan gambaran kepadatan parasit dan jumlah limfosit absolut pada pasien malaria di RSUD Kabupaten Manokwari periode Januari-Maret 2019. Jurnal Kedokteran Tarumanegara, 2(2), 320-330.
  25. Motchan, Prabu, et al.2019. Fitur Hematologi pada Infeksi Malaria dan Rher Varations With Parasite Density: Analisis Retrospektif data 6 Tahun di Kota India. Jurnal Internasional og Ilmu Kesehatan &; Sekutu, 8.1, 53-53.
  26. Mutmainah. F., Solikah. 2021. Tinjauan Literatur Identifikasi Spesies Plasmodium pada Pasien Malaria di Papua dan Papua Barat Tahun 2010-2020.
  27. Notoadmojo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  28. Nugraha, Gilang. 2022. Teknik Pengambilan dan Pengambilan Spesimen Darah Vena Manusia untuk Penelitian. Jakarta: LIPI Press.
  29. Permana, K. A. W. 2020. Korelasi Kepadatan Parasit dan Status Hematologi pada Pasien Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 4(2), 117-121.
  30. Ratunanda, Susanti, dkk. 2021. Korelasi Jumlah Trombosit dan Jenis Plasmodium Sp. dengan Tingkat Keparahan Pasien Malaria di RS Dustita. Medika Kartika Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.4(3): 267-279.
  31. Sakzabre, W. 2020. Profil Hematologi Orang Dewasa dengan Parasitemia Malaria Mengunjungi Rumah Sakit Regional Volta, Ghana. Kemajuan dalam Hematologi, 2020.
  32. Schmaier, Alvin, et all.2011."Panduan Ringkas untuk Hematologi. Amerika Serikat: John Wiley & Sons.
  33. Sherwood L. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. ED 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  34. Sordarto. 2011. Buku Teks Parasitologi Medis. Jakarta: Sagung Seto.
  35. Sudoyo, Aru. 2014. Buku Teks Ilmu Penyakit Dalam. Jillid II. Edisi VI. Jakarta: EGC.
  36. Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Abjad.
  37. Suryadi, D., Torian, V. M. L. 2021. Hubungan Jenis Plasmodium Falciparum dan Plasmodium Vivax dengan Derajat Trombositopenia pada Pasien Malaria di RSUD Ratu Aji Putri Botung Penajam Paser Utara. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(1), 62-71.
  38. Sylvia. M, Lorraine. 2015. Patofisiologi Edisi 6 Vo 2 Konsep Klinis Proses Penyakit. K = Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
  39. Organisasi Kesehatan Dunia. Laporan Malaria Dunia 2020; Swiss; WHO, 2020. hlm. 19-25.