Main Article Content

Abstract

Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 48,9% artinya 5 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia dan sebanyak 33% ibu hamil mengalami anemia Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. Anemia gravidarum berdampak pada mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi diantaranya adalah perdarahan, resiko keguguran, lahir mati, prematuritas dan berat bayi lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor terjadinya anemia gravidarum di Puskesmas Balowerti Kota Kediri. Metode penelitian ini menggunakan correlational desain dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel penelitian adalah semua ibu hamil trimester II yang mengalami anemia gravidarum sebanyak 59 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis penelitian menggunakan uji regresi logistik berganda dengan tingkat kemaknaan p<0.05. Hasil analisis Regresi Logistik (Multivariat Regretion)  pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan ibu  terhadap kejadian anemia gravidarum p = 0.03. Ada  pengaruh pendapatan keluarga ibu hamil  terhadap kejadian anemia gravidarum diperoleh nilai p = 0.049. Pengaruh status gizi (LILA)  ibu hamil  terhadap kejadian anemia gravidarum 0.048. Pengaruh kepatuhan konsumsi tablet Fe ibu hamil  terhadap kejadian anemia gravidarum diperoleh nilai p =0.000. Peningkatan pendidikan kesehatan ibu hamil tentang anemia gravidarum perlu menjadi prioritas tenaga kesehatan dan lebih ditingkatkan untuk mencegah mortalitas dan morbiditas.

Keywords

Pengetahuan, Pendapatan Keluarga, Status Gizi, Kepatuhan, Anemia

Article Details

How to Cite
Nurahmawati, D., Mulazimah, M., & Ikawati, Y. (2021). Analisis Faktor Anemia Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Balowerti Kota Kediri Jawa Timur. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 5(1), 63-71. https://doi.org/10.29407/judika.v5i1.16292

References

  1. Ani Luh Seri. (2015). Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC
  2. Dinas kesehatan Provinsi NTB (2018). Profil Kesehatan Kota Bima. NTB Ekawati, 2018. Pengantar Ilmu Gizi. Penerbit Alfabeta. Jakarta
  3. Fadli, Fatmawati.(2019). Analisis Faktor Penyebab kejadian Anemia Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 2019, 137-146
  4. Gedefaw, L., Ayele, A., Asres, Y., & Mossie, A. (2015). Anemia and Associated Factors Among Pregnant Women Attending Antenatal Care Clinic in Wolayita Sodo Town, Southern Ethiopia. Ethiopian journal of health sciences, 25(2), 155-62. http://dx.doi.org/10.4314/ejhs.v25i2.8
  5. Kemenkes RI (2018). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
  6. Kemenkes RI (2020). Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil Pada Masa Pandemi. Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
  7. Notoatmodjo, S.(2012).Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
  8. Nurahmawati, D., Salimo, H., Dewi, YLR. (2017). The Effects Of Maternal Education, Psychosocial Stress, Nutritional Status at Pregnancy, And Family Income, Onbirthweight. Journal of Maternal and Child Health. Vol 2, No 4 (2017) : 327-337
  9. Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
  10. Popa AD, Nita O, Graur LI, Popescu RM, & Bornariu CE. (20 13). Nutritional Knowledge as a Determinant of Vitamin and Mineral Supplementation During Pregnancy. BMC Public Health, 13(1105), 10.
  11. Prawirohardjo. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  12. Widyarni, A., Qoriati, NI. (2019). Faktor-Faktor terhadap Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Rawat Inap Mekarsari. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 9, Nomor 2 : 225-230
  13. World Health Organization, (2017). Worldwide Prevalence of Anemia. Diakses 30 Januari 2020
  14. Yanti, DAM., Sulistianingsih, A., Kesinawati. (2015). Faktor-faktor terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu Lampung. Jurnal Keperawatan. Volume 6, Nomor 2 : 79-87