Main Article Content

Abstract

Cerebro Vascular Accident (CVA) merupakan beberapa kelainan yang ditunjukkan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral. Komplikasi yang sering dialami pasien adalah Hemiparesis sehingga pengetahuan keluarga tentang latihan gerak bagi pasien CVA  bisa membantu mengurangi komplikasi lebih lanjut. Tujun penelitian ini adalah menganalisis healt education (HE)  terhadap pengetahuan  keluarga tentang ROM pasca KRS pada pasien CVA di RSUD Gambiran Kota Kediri. Desain penelitian ini Pre-Eksperimental dengan pendekatan One group pre test post test desain, dengan responden 10 orang keluarga pasien CVA  diambil secara Accidental sampling, variabel independent adalah pendidikan kesehatan dan variabel dependent adalah pengetahuan keluarga tentang ROM. Data dari kuesioner kemudian di analisa dengan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α ≦0,05. Hasil penelitian sebelum diberi pendidikan kesehatan seluruh responden (10 orang) memiliki tingkat pengetahuan kurang, dan  sesudah diberi pendidikan kesehatan hampir seluruh keluarga mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 9 orang (90%). Hasil uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α < 0,05 didapatkan r = 0,002, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi HE tentang ROM pada pada keluarga pasien CVA. Kesimpulan pendidikan kesehatan sangat diperlukan oleh keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ROM untuk merawat pasien CVA pasca KRS. Pendidikan kesehatan tentang ROM secara terstruktur dengan menggunakan media kepada keluarga pasien CVA sangat diperlukan.

Article Details

How to Cite
Mudzakkir, M. (2018). PENGARUH HE (HEALT EDUCATION) TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG ROM (RANGE OF MOTION) PASCA KRS (KELUAR RUMAH SAKIT) PADA PASIEN CVA (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT) DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 2(2), 41-48. https://doi.org/10.29407/judika.v2i1.12181

References

  1. Batticaca, fransisca B, (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Persyarafan.Jakarta:Salemba Medika.
  2. Berman. A, Snyder. S., Kozier. B., Erb. G., (2009) Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb., Alih Bahasa : Eny Meiliya, Esti Wahyuningsih, Devi Yulianti, Editor : Fruriolina Ariani, EGC : Jakarta
  3. Bethesda Strok Center, (2010). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta:salemba medika
  4. Doenges et al, (2010), Nursing Care Plane: Guidelines for Individualizing Client Care Across the Life Span. Philadelphia: F.A Davis Company
  5. McCabe M, (2005). Penatalaksanaa Pasien dengan Disfungsi Neurologi. Dalam Smeltzer & Bare (Ediotr). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-surgical Nursing. (02-775) (Kuncara, dkk. Penerjemah). Edisi 8. Jakarta; CV. EGC. (Sumber asli diterbitkan 1996)
  6. Mubarak, (2008). Sistem Pergerakan Mobilitas Fisik.Jakarta:Salemba Medika.
  7. Muttaqin, Arif, (2008).Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan.Jakarta:Salemba Medika
  8. Muthmainnah, M. (2006). Efektifitas pendidikan kesehatan pada periode awal pos partum dengan metode CPDL terhadap kemampuan ibu primipara merawat bayi di propinsi Jambi. Program Pascasarjana FIK UI. Tesis. Tidak dipublikasikan.
  9. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  10. Perry,A. Dan Potter,P.A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan, Jakarta:Salemba Medika
  11. Suliha, U., Herawani, Sumiati, & Resnayati, Y. (2002). Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Jakarta: EGC.