Analisis Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Berbasis Transkultural Nursing

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Widy Sebri Pradina
Sri Wahyuni

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit dengan gangguan metabolisme kronis dengan peningkatan glukosa dalam darah. Kasus DM tipe 2 terus meningkat setiap tahun, salah satu penyebabnya adalah karena faktor perubahan gaya hidup maupun budaya masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor resiko kejadian DM berbasis transcultural nursing. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 80 orang pasien yang aktif mengikuti prolanis, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terdiri dari kuesioner tentang faktor pendidikan, ekonomi, peraturan dan kebijakan, religiusitas dan filosofi, dukungan sosial dan keluarga serta teknologi yang dimodifikasi oleh peneliti. Analisis data menggunakan uji statistik regresi linier. Hasil penelitian: faktor pendidikan, ekonomi, peraturan dan kebijakan, budaya dan gaya hidup, religiusitas dan filosofi, dukungan sosial dan keluarga serta teknologi berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 (p<0.05). Kesimpulan: terdapat hubungan semua variabel faktor pada penelitian ini.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Pradina, W. S. ., & Wahyuni, S. (2021). Analisis Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Berbasis Transkultural Nursing. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 5(1), 6–16. https://doi.org/10.29407/judika.v5i1.15844

References

  1. Albougami, A. S., Pounds, K. G. and Alotaibi, J. S. (2016) ‘Comparison of Four Cultural Competence Models in Transcultural Nursing : A Discussion Paper’, International Archives of Nursing and Health Care, 2(4), pp. 1–5.
  2. Andriyanto, A. and Hidayati, R. N. (2018) ‘Literature Review: Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan (Smartphone) dalam Mencegah dan Mengendalikan Kadar Gula Diabetes Tipe 2’, Jurnal Ners dan Kebidanan, 5(2), pp. 172–177. doi: 10.26699/jnk.v5i2.ART.p172.
  3. Bishwakarma, R. (2011) Spatial Inequality in Child Nutrition in Nepal: Implication of Regional Context and Individual/ Houshold Composition. University of Maryland.
  4. Changizi, M. and Kaveh, M. H. (2017) ‘Effectiveness of the mHealth Technology in Improvement of Healthy Behaviors in An Elderly Population-A Systematic Review’, mHealth, 3(51), pp. 1–9. doi: 10.21037/mhealth.2017.08.06.
  5. Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri (2019) Jumlah Penderita DM tipe 2 tahun 2019 di Kabupaten Kediri.
  6. Espelt, A. et al. (2013) ‘Socioeconomic inequalities in the incidence and prevalence of type 2 diabetes mellitus in Europe’, Gaceta Sanitaria. SESPAS, 27(6), pp. 494–501. doi: 10.1016/j.gaceta.2013.03.002.
  7. Giger, J. N. and Haddad, L. G. (2021) Transcultural Nursing-E-Book: Assessment and Intervention. Eighth Edi. St. Louis, Missouri: Elsevier.
  8. Indonesian Association of Endocrinologists (2015) Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Pertama. Indonesia: PB PERKENI.
  9. International Diabetes Federation (2015) Diabetes Atlas : The Global Impact of Diabetes. Available at: https://www.idf.org/aboutdiabetes/what-is-diabetes.html.
  10. International Diabetes Federation (2019) IDF Diabetes Atlas. Ninth edit. Available at: https://www.diabetesatlas.org/upload/resources/material/20200302_133351_IDFATLAS9e-final-web.pdf.
  11. Isnaini, N. and Ratnasari (2018) ‘Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua’, Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah, 14(1), pp. 59–68. doi: 10.31101/jkk.550.
  12. Kemenkes RI (2018) Potret Sehat Indonesia dari Riset Kesehatan Dasar 2018. Available at: http://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari-riskesdas-2018.html.
  13. Kosim, M. N., Damayanti, S. and Sucipto, A. (2017) ‘Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kapatuhan Olahraga Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kelompok Persadia di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Medika Respati (Suplemen Medika Respati Februari 2017), 12, pp. 1–9. Available at: http://medika.respati.ac.id/index.php/medika/article/viewFile/86/82.
  14. Kurniawaty, E. and Yanita, B. (2016) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II’, Majority, 5(2), pp. 27–31.
  15. Mamangkey, I. V., Kapantow, N. H. and Ratag, B. T. (2014) ‘Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Riwayat Keluarga Menderita DM dengan Kejadian DM tipe 2 pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado’. Available at: https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/ARTIKEL-Isabella.pdf.
  16. Meo, S. A. et al. (2019) ‘Prevalence of Type 2 Diabetes Mellitus Among Men in the Middle East : A Retrospective Study’, American Journal of Men’s Health, pp. 1–9. doi: 10.1177/1557988319848577.
  17. Ministry of Health Republic of Indonesia (2018) Profil Kesehatan RI 2017. Jakarta. Available at: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.
  18. Musdalifah and Nugroho, P. S. (2020) ‘Hubungan Jenis Kelamin dan Tingkat Ekonomi dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Tahun 2019’, Borneo Student Research, 1(2), pp. 1238–1242.
  19. Nuraisyah, F., Kusnanto, H. and Rahayujati, T. B. (2017) ‘Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus’, Journal of Community Medicine and Public Health, 33(1), pp. 55–65.
  20. Nurhidayah, Agustina, V. and Rayanti, R. E. (2020) ‘Penerapan Perilaku Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Health Belief Model di Puskesmas Sidorejo Lor-Salatiga’, Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(2), pp. 61–69.
  21. Pahlawati, A. and Nugroho, P. S. (2019) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Tahun 2019’, Borneo Student Research, 2030.
  22. Prasetyani, D. and Sodikin (2017) ‘Analisis Faktor yang mempengaruhi Kejadian Diabetes Melitus (DM) Tipe 2’, Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA), 10(2), pp. 1–9.
  23. Saeedi, P. et al. (2019) ‘Global and regional diabetes prevalence estimates for 2019 and projections for 2030 and 2045 : Results from the International Diabetes Federation Diabetes Atlas , 9 th edition’, Diabetes Research and Clinical Practice. Elsevier Ireland Ltd, 157(107843), pp. 1–10. doi: 10.1016/j.diabres.2019.107843.
  24. Satrianegara, M. F. (2014) ‘Pengaruh Religiusitas Terhadap Tingkat Depresi, Kecemasan, Stres, dan Kulaitas hidup penderita Penyakit Kronis di Kota Makassar’, Jurnal Kesehatan, VII(1), pp. 288–304.
  25. Sulistyowati, L. S. (2017) Kebijakan Pengendalian DM di Indonesia.
  26. Togobu, D. M. (2018) ‘Gambaran Perilaku Masyarakat Adat Karampuang dalam Mencari Pengobatan Dukun (Ma’sanro)’, Jurnak Kesehatan Masyarakat, 4(1), pp. 16–32.
  27. Winasis, N. P. (2018) Analisis Faktor Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan Berbasis Transcultural Nursing di Desa Morombuh Kecamatan Kwanyar Bangkalan. Universitas Airlangga.
  28. World Health Organization (2016) Global Report On Diabetes.
  29. Yanuarti, E. (2018) ‘Pengaruh Sikap Religiusitas terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong’, Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, 3(1), pp. 21–40.