Pendidikan Politik di Partai Politik yang Impoten: Kajian Kritis Fenomena Calon Tunggal pada Pilkada
Abstract
The single candidate for regional elections continues to increase. This study aims to describe the factors that cause the occurrence of a single candidate, theories and models that can explain this phenomenon, and the position of democracy in the election of a single candidate. Using Harzing's Publish or Perish software, 195 articles were obtained from 2013-2022. Through the Systematic Literature Review method, 50 journal articles were then analyzed. The results of the study explain that political education in political parties fails to cause a single candidate. Pragmatism of political parties, high political dowries, and failure of regeneration. Finally, make political parties form a grand coalition with a single candidate. Several theories can explain this phenomenon, such as Coalition Theory, Exchange Theory, Interest Groups Theory, Oligarchy Theory, Hegemony Theory, Deliberative Democracy, and others. In the study of democracy, a single candidate ultimately has an impact on the quality of democracy. This research opens up space for further research discussed in this article.
Downloads
References
Arief, A., & Abbas, M. Y. (2021). Kajian Literatur (Systematic Literature Review): Kendala Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). PROtek: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 8(1), 1-6.
Azhari, M. T. (2004). Negara Hukum. Jakarta: Prenada Media.
Dahl, R. A. (2001). Perihal Demokrasi: Menjelajahi Teori dan Praktek Demokrasi Secara Singkat, diterjemahkan oleh Rahmat Zainuddin. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Darusman, A., Lita Tyesta, A. L. W., & Asy’ari, H. (2016). Tinjauan Yuridis Kedudukan Calon Tunggal Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2. Diponegoro Law Journal, 5(2), 1-14.
Falah, I. F. (2018). Hak Gugat Pemilih dan Masyarakat Dalam Perselisihan Hasil Pilkada Calon Tunggal. Arena Hukum, 11(2), 345-368.
Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi deliberatif: menimbang negara hukum dan ruang publik dalam teori diskursus Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius.
Ilham, T. (2020). Fenomena Calon Tunggal dalam Demokrasi Indonesia. Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah, 12(2), 62-73.
Ishak, N. (2020). Problematika Pemilihan Kepala Daerah Calon Tunggal Dalam Demokrasi Indonesia. Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum, 19(2), 131-143.
Kartiko, G. (2009). Sistem Pemilu dalam Perspektif Demokrasi di Indonesia. KONSTITUSI Jurnal, 2(1), 37.
Kelsen, H. (2007). General Theory of Law, Alih Bahasa oleh Soemardi, Teori Umum Hukum dan Negara. Jakarta: BEE Media Indonesia.
Mamonto, K. S. A., & Setiyono, J. (2021). Demokratisasi Calon Tunggal Pada Pemilihan Kepala Daerah. Rechtidee, 16(2), 202-222.
Manan, F. (2016). Pemilihan Kepala Daerah dengan Pasangan Calon Tunggal dalam Pilkada Serentak 2015. In Conf. Pap, 1-11.
Mas’oed, M., & Andrews, C. (2003). Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Michels, R. (1959). Political Parties a Sociological Study of the Emergence Leadership, the Psychology of Power, and The Oligarchic tendencies of Organizations. New York: Dover Publications, Inc.
Mosca, G. (1939). The Ruling Class. New York: McGraw-Hill Book Co.
Nazriyah, R. (2016). Calon Tunggal dalam Pilkada Serentak Tahun 2015 terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi No 100/PUU-XIII/2015. Jurnal Konstitusi, 13(2), 379-405.
Ober, J. (2007). The original meaning of'democracy': capacity to do things, not majority rule. Princeton/Stanford Working Papers in Classics Paper, (090704).
Pareto, V. (1935). The Mind and Society. Terj. And Edition. Andrew Bongiorno & Arthur Livingston. New York: Harcourt, Brace and Co.
Prilani, P., & Hutomo, S. B. H. (2020). Konfigurasi Komunikasi Politik atas Fenomena Calon Tunggal Pada Pilkada Kabupaten Kediri Tahun 2020. Jurnal Komunikasi, 12(2), 282-297.
Putranti, C. (2021). Peningkatan Calon Tunggal Dalam Pemilihan Kepala Daerah. Jurnal Hukum, Politik Dan Kekuasaan, 1(2), 134-155.
Rahasia, R. T. G. (2016). Wewenang Mahkamah Konstitusi dalam Menyelesaikan Perselisihan Calon Tunggal pada Pemilihan Kepala Daerah. Lex Crimen, 5(7), 65-71.
Rahmat, E., & Firdaus, S. U. (2019). Analisis Legal Standing Pemohon Gugatan Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pilkada Di Mahkamah Konstitusi Dengan Kepesertaan Calon Tunggal. Res Publica, 3(1), 76-90.
Rini, W. S. D. (2016). Calon Tunggal dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Konsep Demokrasi (Analisis terhadap Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2015). Jurnal Cita Hukum, 4(1), 95684.
Riyanto, A. (2021). Fenomena Pasangan Calon Tunggal Pada Pilkada Serentak di Jawa Tengah. Spektrum, 18(2), 1-14.
Romli, L. (2018). Pilkada Langsung, Calon Tunggal, dan Masa Depan Demokrasi Lokal. Jurnal Penelitian Politik, 15(2), 143-160.
RS, I. R. (2016). Fenomena Calon Tunggal dalam Pesta Demokrasi. Jurnal Konstitusi, 13(1), 72-94.
Salahudin, R. B. (2022). Perencanaan Pembangunan: Sebuah Kajian Pustaka Terstruktur (Systematic Literatur Review). Al-Imarah: Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam, 7(2), 171-183.
Schumpeter, J. A. (2013). Capitalism, socialism and democracy. London: Routledge.
Silalahi, W. (2020). Konstitusionalitas Calon Tunggal Dalam Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Melawan Kotak Kosong. In National Conference on Law Studies (NCOLS) (Vol. 2, No. 1, pp. 1255-1272).
Syahrial, I., & Herdiana, D. (2020). Calon Tunggal dan Kemenangan Kotak Kosong sebagai Sebuah Realita Demokrasi di Tingkat Lokal. Nagari Law Review, 3(1), 13-26.
Tanjung, M. A., & Saraswati, R. (2020). Calon tunggal pilkada kurangi kualitas demokrasi. Jurnal Yudisial, 12(3), 269-285.
Widiawati, W., & Wiranata, I. H. (2022). Implementasi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam Membangun Masyarakat yang Demokratis. Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial dan Pendidikan, 3(1), 41-46.
Zulfiqar, E. (2019). Fenomena calon kepala daerah tersangka dan calon tunggal dalam pilkada serentak 2018. Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummanioramaniora, 3(1), 52-56.
Copyright (c) 2023 Akbar, Karim Suryadi, Matang Matang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright on any article is retained by the author(s).
- The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License