Main Article Content

Abstract

Nyeri pinggang pada wanita hamil, terutama di area lumbosakral, biasanya meningkat intensitasnya seiring dengan perkembangan kehamilan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan wanita hamil dalam menjalani aktivitas sehari-hari seperti berdiri, duduk, berpindah posisi, serta mengangkat atau memindahkan barang, dan juga dapat berpengaruh buruk pada aspek psikologis ibu hamil. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pinggang bawah pada ibu hamil adalah dengan menerapkan kompres hangat yang dikombinasikan dengan aromaterapi mawar. Pendekatan ini diketahui memberikan efek relaksasi. Penelitian ini adalah tipe eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain penelitian pre-test post-test pada dua kelompok yang tidak setara (non-equivalent control group). Populasi adalah semua ibu hamil pada trimester III yang mengalami nyeri pinggang, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 48 ibu hamil. Sampel yang digunakan terdiri dari 36 orang yang dipilih dengan metode nonprobability sampling. Untuk mengukur tingkat nyeri, digunakan lembar observasi dengan skala nyeri. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kompres hangat yang dikombinasikan dengan aromaterapi mawar memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III yang menjadi subjek penelitian di Puskesmas Ballaparang, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kesimpulannya, kombinasi kompres hangat dan aromaterapi mawar membawa manfaat dalam meredakan nyeri pinggang pada ibu hamil, baik melalui efek relaksasi maupun dengan mengurangi sensitivitas terhadap nyeri.

Article Details

How to Cite
Nugrawati, N., Ekawati, N., Wijaya, A., & Muhammad Adam Aminuddin, A. (2023). Pengaruh Kompres Hangat Kombinasi Aromaterapi Mawar Terhadap Nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil Trimester III . Judika (Jurnal Nusantara Medika), 7(2), 53 - 62. Retrieved from https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/21397

References

  1. Aini, Q. (2019). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I. Jurnal Borneo Cendekia, 3(2), 40–46.
  2. Bobak, L. (2018). Keperawatan Maternitas, Edisi 4. EGC
  3. Carvalho, G. G., & Melo, R. de. (2017). Back Pain During Pregnancy: A Review. Revista Dor, 18(2), 175-180.
  4. Chao HY, et al. (2019). A Random- ized Clinical Trial of Auricular Point Acupressure for Chronic Low Back Pain: A Feasibility Study. Hindawi Pub- lishing Corporation Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
  5. Hartvigsen J, Hancock MJ, K. A., & Louw Q, Ferreira ML, Genevay S, et al. (2018). What low back pain is and why we need to pay attention. The Lancet, 391(10137), 2356–2367.
  6. Hidayat, Alimul & Uliyah, M. (2020). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 2. Salemba Medika.
  7. Kartikasari, R. I., & Nuryanti, A. (2016). Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Punggung Ibu Hamil. Prosiding Seminar Nasional - Universitas Muhammadiyah Semarang, 1, 297–304.
  8. Latief, A. (2019). Fisioterapi Obstetri-Ginekologi. Buku Kedokteran EGC.
  9. Mafikasari, A. & Kartikasari, R. (2018). Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain (Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil Trimester III. SURYA, 7(2).
  10. Purnamayanti, D., & Utarini, E. (2018). Intensitas Nyeri Pinggang Dan Pinggul Pada Ibu Hamil Yang Melaksanakan Yoga Prenatal Di Kota Denpasar. 8511, 87–95
  11. Ramachandra, N. (2017). Low back pain in pregnancy: investigating the association between low back pain and physical activity. Journal of Orthopaedic Surgery and Research, 12(1), 1-7.
  12. Riskesdas. (2019). Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III.
  13. Sinclair, et al. (2018). Women’s experience of low back and/or pelvic pain (LBPP) during pregnancy. Midwifery, 30, 1–8.
  14. Suyani, S. (2020). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif. Jurnal Kebidanan, 9(1), 39. https://doi.org/10.26714/jk.9.1.2020.39-44
  15. Tatang. (2016). Aromaterapi Rose Effleurage Terhadap Intensitas Nyeri Kala 1 Fase Aktif Ibu Bersalin Primigravida. Jurnal Ilmu Kebidanan, 1(2), 127-132.