Main Article Content

Abstract

Saat ini pengobatan tradisional menjadi sangat populer di dunia kedokteran gigi. Bawang putih (Allium Sativum L.) merupakan salah satu tumbuhan herbal yang sering digunakan sejak dahulu kala sebagai obat alternatif. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kandungan bawang putih yaitu Allicin memiliki aktivitas  anti bakteri dalam melawan bakteri Streptococcus mutans dan sebagai anti jamur dalam melawan Candida albicans. Sebagai salah satu produk kesehatan gigi, bawang putih harus memiliki sifat tidak beracun sebelum didistribusikan ke masyarakat. Tujuan Untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak etanol bawang putih terhadap sel fibroblas BHK-21 berdasarkan kematian sel 50% (LC50) menggunakan metode MTT essay. Bahan dan Metode Setiap kelompok terdiri dari 4 perlakuan pada 96 well. Kultur sel BHK-21 di persiapkan di media, dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan dan ditambahkan 100µl ekstrak bawang putih dengan  konsetrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% bersama dengan sel fibroblas BHK-21. Simpan well ke inkubator selama 24 jam. Pengukuran sitotoksisitas berupa nilai optic density dan di baca dengan 620 nm ELISA reader. Nilai absorbansi menunjukkan jumlah sel hidup dalam media. Hasil Pada konsentrasi 20% dan 40% kematian sel di bawah 50% dan pada konsentrasi 60%, 80%, dan 100% terdapat peningkatan kematian sel di atas 50% yang berarti bahwa toksisitas meningkat, tetapi rata-rata kematian sel masih dibawah 50%. Kesimpulan Ekstrak etanol bawang putih tidak toksik dan memiliki nilai LC50 pada konsentrasi 26.4%.

Article Details

How to Cite
Prehananto, H., & Arny, F. (2022). SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH TERHADAP SEL FIBROBLAS BHK-21. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 6(2), 117-123. Retrieved from https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/19522

References

  1. 1. Fuchun W, Yuhua D. Khasiat jahe, bawang putih dan bawang hijau untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2022; 13-6
  2. 2. Londhe V, Gavasane A, Nipate S, Bandawane D, Chaudhari P. Role of Garlic (Allium Sativum) in Various Disease: an overview. J Pharm Res Opin. 2011; 129-34
  3. 3. Indraswari, N.M.W.S., Setyowati, D.I., Hamzah, Z. Efektivitas Ekstrak Bawang Putih dan Bawang Hitam dalam Menghambat Pertumbuhan Candida albicans. e-Journal Pustaka Kesehatan, vol. 10 (no. 2), Mei, 2022; 114-119
  4. 4. Ali, D.Q., Saputera, D., Budiarti, L.Y. Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Bawang Putih dengan Sodium Hipoklorit terhadap Streptococcus mutans pada Plat Akrilik. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi, Vol. 1, No. 1, April, 2017; 16-21
  5. 5. Conway, E.M., Collen D., Carmeliet P. Molecular Mechanisms of blood vessel growth. Cardiovas Res. 2000; 49
  6. 6. Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putman, J. E., Jacbsen, L. B., Nicols, D. E., and Mclaughlin, J. Brine Shrimp : A Comvenient General Bioassay For Active Plant Consituents. Plant Medica. 2005; 34-35
  7. 7. Emilda, Y., Budipramana, E., Kuntari, S. Uji toksisitas ekstrak bawang putih (Allium Sativum) terhadap kultur sel fibroblast (Garlic (Allium Sativum) extract toxicity test on fibroblast cell culture). Dental Journal, 47(4), 2014; 215–219.
  8. 8. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Pathologic basic of disease. 7th ed. Philadelphia :Elsavier Saunders. 2005; 102- 10
  9. 9. Nuryati S, Giri P, Hadiroseyani Y. Efektivitas ekstrak bawang putih allium sativum terhadap ketahanan tubuh ikan mas cyprianus carpio yang diinfeksi Koi Herpes Virus (KHV). Jurnal Akuakultur Indonesia; 7(2). 2008; 139-50.
  10. 10. Anggara, Citra Jasmine. Pengaruh Teknik Desinfeksi Cetakan Alginat Dengan Perasan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Stabilitas Dimensi Model Gips. 2015; Available from : http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/15681
  11. 11. Dewi, K. I., Rukmo, Mandojo., Effendy, Ruslan. Efek Dosis dan Lama Pemberian Purperyl terhadap Kematian Sel Fibroblas. JBP, Vol. 8, No. 2, Mei, 2006; 87-92
  12. 12. Atmadja, Djaja Surja. Bawang Putih untuk Kesehatan( Terjemahan dari Garlic for Health, karangan David Roser ).PT. Bumi Aksara : Jakarta. 2002; 59
  13. 13. Notoatmojo, Soekidjo. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010; 56