Keripik Rebung :Kreativitas Mahasiswa PGSD Sebagai Upaya Untuk Membentuk Jiwa Enterpreneur
DOI:
https://doi.org/10.29407/dedikasi.v2i2.19321Keywords:
Bamboo Shoot Chips, Student Creativity, Enterpreneur SpiritAbstract
Bamboo shoots are young shoots or saplings that grow from bamboo roots. Bamboo shoots are also known as young bamboo. Bamboo shoots include vegetables that are liked by many people. Bamboo shoot production in Indonesia is also very abundant. The purpose of this activity is to increase the creativity of PGSD students as an effort to form an entrepreneurial spirit by making bamboo shoot chips. This service utilizes bamboo shoots into processed food ingredients that are rich in water, fiber, potassium, protein, fat and carbohydrates in the form of bamboo shoot chips. This activity trains students to make observations, environmental research, and also market research to find out about the availability of raw materials and analyze market share. This activity also trains students to carry out the pre-production, production, packaging, online and offline marketing stages as well as evaluation of the products produced. The result of this activity is the growth of an entrepreneurial spirit in PGSD students by making works in the form of bamboo shoot chips. Student creativity is reflected in the many flavors as an innovation to make bamboo shoot chips more attractive. The flavors that were innovated by PGSD students were balado, cheese, roasted corn, extra spicy and original.
Downloads
References
Anonim. (2012). Untung Melimpah Bambu Tabah. Jakarta: Mediatama.
Andoko. (2003). Budi Daya Bambu Rebung. Yogyakarta (ID): Kanisius
Astawan, Made. (2012). Jangan Takut Makan Enak. Jakarta : Media Nusantara.
Chandra, A., Inggrid, H. M., dan Verawati. (2013). Pengaruh pH dan jenis pelarut pada perolehan dan karakterisasi pati dari biji alpukat, LPPM UNPAR, Bandung.
Dewi, I, R., (2008). Peranan dan Fungsi Fitohormon bagi Pertumbuhan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. (1981). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Dirjen IKM Kemenperin. (2012). Bambu belum maksimal industri bambu di- targetkan samai rotan.
Fauziah, E. (2014). Konservasi Lima Jenis Bambu Ditinjau dari Stimulus Manfaat Rebung. Bogor: Sarana Indah
Hadi, O. 2017. Pengaruh Blanching dan Preparasi Terhadap Mutu Rebung Ikan Terfermentasi. Bogor: Sarana Indah
Handoko, A. 2003. Budi Daya Bambu Rebung. Yogyakarta: Kanisius.
Kencana, P.K.D. (2009). Fisiologi dan Teknologi Pascapanen Rebung Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Kurz).
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Othman, A. & Malik. (1998). Panduan Penanaman dan Pengurusan Dirian Buluh untuk Pengeluaran Rebung. Techn. Infor. Handb. 17, p.27.
Pramudiarja, U. (2011). Makan bambu muda bisa langsing dan tak mudah kena kanker.
Purwani, Eni dan Muwakhidah.2008.Efek Berbagai Pengawet Alami sebagai Pengganti Formalin terhadap Sifat Organoleptik dan Masa Simpan Daging dan Ikan.Dalam jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 9, No 1.
Yoeniyhan.2010. Keripik Rebung Kaya Serat dan Kalium. Jakarta: Media Nusantara
Wahanani, D. 2014. Pemanfaatan Rebung (Tunas Bambu) Menjadi Nugget Dengan Penambahan Kunyit Sebagai Pengawet Alami. Yogyakarta: Kasinus
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Yeremia, E., (2016). Pengaruh Konsentrasi Mikroorganisme Lokal (MOL) dari Rebung Bambuterhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.), Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
- Penulis memberikan jurnal tersebut, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
- Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0