Dilematika dalam Cerpen Hipotenusa Karya Sunging Raga: Ranah Tak Bertuan Teks Sastra

Dilemmatic Elements in the Short Story 'Hipotenusa' by Sunging Raga: Uncharted Territory of Literary Text

  • Sri Nurhidayah IAIN Kediri
  • Moh Badrus IAIN Kediri
Abstract views: 169 , pdf downloads: 108
Keywords: cerpen Hipotenusa, dilematika, leksi, lima roland barthes

Abstract

Cerpen Hipotenusa karya Sunging Raga terdapat keterbukaan antara iblis dan manusia sebagai pergolakan yang memang tidak mempunyai batas-batas yang jelas. Hal ini mengafirmasikan bahwa keduanya berpotensi menjadi penanda-penanda yang tak terikat dan bebas bergerak liar sepanjang naskah cerpen. Untuk mengetahui penanda-penanda tersebut, akan digunakan teori lima kode Roland Barthes, yang telah digunakan Barthes untuk menganalisis teks. Teori ini disebut juga kode pembacaan dengan pendekatan semiotik. Kode-kode tersebut adalah kode hermeneuitik, kode semik, kode simbolik, kode proairetik dan kode budaya. Adapun lima kode tersebut akak dikaji dengan menggunakan metode Strukturasi Barthes, yang didasarkan pada sebuah metode pemotongan/ pemenggalan teks menjadi unit-unit makna terkecil. Unit-unit ini yang disebut dengan leksia. Sebuah leksi seperti yang Barthes tulis adalah sebuah unit arbiter dari pembacaan daripada sebuah kebutuhan. Penelitian ini menghasilkan makna-makna yang baru dari apa yang dibalik teks itu sendiri. Teks yang merupakan serabut tanda-tanda, ternyata sangat tidak stabil dan tidak penuh, sehingga, hal ini sangat berpotensi untuk menciptakan makan, memasuki ranah-ranah tak bertuan dari serabutan tersebut, sehingga makna selalu hadir dalam pembacaan writerly yang juga terpusat pada pembaca.

References

Barthes, Roland. 1972. Critical Essays (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Richard Howard). Evanston: Northwestern University Press.

_____________. 1974. S/Z (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Richard Miller). New York: Hill and Wang.

_____________. 1975. The Pleasure of the Text (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Richard Miller). New York: Hill and Wang.

_____________. 1977. Image-Music-Text (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Stephen Heath). London: Fontana/Collins.

_____________. 1981. ‘Theory of the Text’ in Robert Young (ed.) Untying the Text: A Post-Structuralist Reader (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Ian McLeod). London: Routledge and Kegan Paul.

_____________. 1986. The Rustle of Language (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Richard Howard). New York: Hill and Wang.

_____________. 1988. The Semiotic Challenge (dilaihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Richard Howard). Oxford: Blackwell.

_____________. 2001. Writing Degree Zero (dialihbahasakan dalam bahasa Inggris oleh Annette Lavers & Colin Smith, dengan kata pengantar oleh Susan Sontag). New York: Hill and Wang.

_____________. 2013. Mitologi (dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia oleh Nurhadi & Sihabulmilah). Bantul: Kreasi Wacana.

Selden, Raman. 1991. Panduan Membaca Teori Sastra Masa Kini (dialihbahasakan dalam bahasa Indonesia oleh Rachmat Djoko Pradopo). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PlumX Metrics

Published
2022-12-21
How to Cite
Nurhidayah, S., & Badrus, M. (2022). Dilematika dalam Cerpen Hipotenusa Karya Sunging Raga: Ranah Tak Bertuan Teks Sastra: Dilemmatic Elements in the Short Story ’Hipotenusa’ by Sunging Raga: Uncharted Territory of Literary Text. Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, Dan Pengajaran, 6(2), 77-91. https://doi.org/10.29407/jbsp.v6i2.19238