Mixed Methods: Pengantar Dalam Penelitian Olahraga
PDF (Bahasa Indonesia)

PlumX Metrics

Keywords

Mixed methods research
desain penelitian olahraga

How to Cite

Putra, M. F. (2017). Mixed Methods: Pengantar Dalam Penelitian Olahraga. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 3(1), 11-28. https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v3i1.682

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk mendiskusikan tentang mixed methods research (MMR) yang terbuka diaplikasikan dalam konteks olahraga. MMR dipahami sebagai pengabungan dua metode (kuantitatif dan kualitatif) dalam satu proses penelitian yang dilakukan secara berurutan atau bersamaan dengan tujuan untuk memahami lebih komprehensif serta mendalam tentang fenomena keolahragaan yang dikaji. Desain penelitian yang dikembangkan oleh Steckler et al., (1992), Tashakkori & Teddlie (2010), Creswell (1999; 2010), Morse (2010) serta Creswell et al (2010) sangat terbuka untuk dapat diaplikasikan dalam konteks olahraga

https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v3i1.682
PDF (Bahasa Indonesia)

References

Brannen, J. (2005). Mixed methods research: A discussion paper. Diunduh pada 8 Maret 2017 dari eprints.ncrm.ac.uk/89/1/MethodssReviewPaperNCRM-005.pdf
Creswell, J.W. (1999). Mixed-method research: introduction and application. Dalam T. Cijek (Ed.), Handbook of educational policy (pp.455-472). San Diego: Academic Press.
Creswell, J. W. (2012). Educational research: planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative. Boston: Pearson Education, Inc.
Creswell, J.W. (2010). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. (Achmad Fawaid, Pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J. W., Clark, V.L.P., Gutman, M.L., & Hanson, W.E. (2010). Rancangan penelitian metode campuran yang modern. Dalam Tashakkori, A., & Teddlie, C (Ed.),Handbook of mixed methods in social & behavioural research.(Daryanto, pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Howe, K.R. (1988). Against the quantitative-qualitative incompatibility thesis or dogmas die hard. Educational research, 17, 10-16. Diunduh pada 5Maret 2017 dari
http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.3102/0013189X017008010
Johnson, Burke. (2014). Mixed methodss research design and analysis with validity: A prime. Diunduh pada 5/3/2017 dari www.ph-weingarten.de/.../Prof._Dr._Burke_Johnson_Mixed_Methodss_PRIMER.pdf
Johnson, B., Onwuegbuzie, A.J., & Turner, L.A. (2007). Toward a definition mixed methodss research. Journal of mixed methodss research, 1(2), 112-133. Diunduh pada 5 Maret 2017 dari http://mmr.sagepub.com
Jones, I. (1997). Mixing Qualitative and QuantitativeMethodss in Sports Fan Research. The Qualitative Report, 3(4), 1-8. Diunduh pada 5 Maret 2017 dari http://nsuworks.nova.edu/tqr/vol3/iss4/5
KDI-Keolahragaan. (2000). Ilmu keolahragaan dan rencana pengembangannya. Jakarta: Dewan Pendidikan Tinggi, Ditjen. Dikti. Depdiknas
Maksum, A. (2007). Kualitas pribadi atlet: Kunci keberhasilan meraih prestasi tinggi. Anima, Indonesian Psychology Journal, 22 (2), 108-115
Maksum, A. (2010). Spectators’ Violence at Soccer Matches: A complex psycho-social phenomenon. Anima, Indonesian Psychology Journal, 25 (3), 159-171
Malina, M.A. (2010). Lessons Learned: Advantages and Disadvantages of Mixed Method Research. Diunduh pada 1 April 2017 dari https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1826304
Morgan, D.L. (1998). Practical Strategies for Combining Qualitative and Quantitative Methods: Applications to Health Research. Qualitative health research, 8 (3) 362-367. Diunduh pada 3 April 2017 dari http://Journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/104973239800800307
Morse, J.M. (2010). Prinsip-prinsip metode campuran dan rancangan penelitian multimetode. Dalam Tashakkori, A., & Teddlie, C (Ed.),Handbook of mixed methods in social & behavioural research.(Daryanto, pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, M.F.P. (2017). Mengkombinasikan metode: suatu alternatif penelitian dalam ilmu keolahragaan. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Olahraga LPTK VIII “mewujudkan insan olahraga yang inovatif & berkarakter dalam pencapaian prestasi olahraga di Asia”, tanggal 16 Maret di UNY, Yogyakarta.
Rallis, S.F., & Rossman, G.B. (2010). Metode campuran dalam konteks evaluasi: sebuah kerangka pragmatik. Dalam Tashakkori, A., & Teddlie, C (Ed.),Handbook of mixed methods in social & behavioural research.(Daryanto, pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Steckler,A., McLeroy, K.R., Goodman, R.M., Bird, S.T., & McCormick, L. (1992). Toward integrating qualitative and quantitative methodss: An introduction. Health Education Quartly, Vol. 19 (1): 1-8.Diunduh pada 5 Maret 2017 dari http://www.alnap.org/pool/files/7-8-towardintegratingqualitativeandquantitativemethodss-.pdf.
Tashakkori, A., & Teddlie, C., (2010). Handbook of mixed methods in social & behavioural research.(Daryanto, pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tashakkori, A., & Teddlie, C., (2010). Mixed methodology: mengkombinasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. (Budi Puspa Priadi, Pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Teddlie, C., & Tashakkori, A. (2010). Problematika dan kontroversi utama seputar penggunaan metode campuran dalam ilmu-ilmu sosial dan perilaku. Dalam Tashakkori, A., & Teddlie, C (Ed.),Handbook of mixed methods in social & behavioural research.(Daryanto, pengalih bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Copyright (c) 2017 Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran

Downloads

Download data is not yet available.