Main Article Content
Abstract
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dapat digunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan dalam bentuk urin (air kemih/air seni). Sistem urinaria dalam tubuh terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Salah satu gangguan sistem urinaria adalah batu ginjal. Seledri salah satu manfaatnya berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Kandungan kaliumnya yang cukup tinggi menyebabkan orang yang mengkonsumsi seledri tidak memerlukan penambahan kalium dari luar akibat efek diuretik dari yang dikonsumsinya. Namun, seledri masih jarang digunakan oleh masyarakat untuk memperlancar pengeluaran air seni sebab hanya umum digunakan sebagai bumbu masakan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran responden lansia Desa Banaran terhadap manfaat seledri bagi kesehatan sistem urinaria. Sebagian besar responden yakni sebesar 45% terkadang mengalami keluhan dalam perkemihan. Keluhan yang dimaksud adalah kencing yang tidak lancar, jumlah urin sedikit dan rasa sakit saat berkemih. Sebagian besar responden yakni sebesar 65% menjawab tidak tahu bahwa seledri memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan sistem urinaria. Sebagian besar responden yakni sebesar 60% menjawab tidak pernah mengkonsumsi rebusan seledri secara rutin untuk menjaga kesehatan sistem urinaria. Tindak lanjut berupa penyuluhan kesehatan perlu dilaksanakan untuk memaksimalkan pengetahuan lansia di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kota Nganjuk, Jawa Timur tentang manfaat seledri bagi Kesehatan sistem urinaria.
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright on any article is retained by the author(s).
- The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
References
- Ankur, C., Amarchand, P., Aadarsh, C., dan Deepa, I. 2010. Potential of medicinal plants in kidney, gall and urinary stones. International Journal of Drug Development and Research, 2 (2), 431-447.
- Dalimartha, S., 2002. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker, Penebar
- Swadaya : Jakarta.
- Suharjo, S. B., & Cahyono, B.2009. Batu Ginjal.Yogyakarta: Kanisius
- Park HK. 2008. Reduction Of Oxidative Stress In Cultured Renal Tubular Cells And Preventive Effects On Renal Stone Formation By The Bioflavonoid Quercetin. Journal Urol.179(4):1620-6.
- Wibawa, Putu Putra. 2016. Diktat Biokimia Ginjal Dan Urin. Bali : Universitas Udayana.