Abstract
Terapi air merupakan terapi yang sangat efektif dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri, kelelahan, dan daya tahan otot. Tujuan penelitian ini untuk menguji dan mengetahui keefektifan jenis terapi air dengan menggunakan air hangat, dingin, dan kontras terhadap rasa nyeri, kelelahan dan daya tahan otot pada pemain bulu tangkis UNY. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperiment designs dengan rancangan three group time series. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui tes dan pengukuran. Instrumen untuk mengukur rasa nyeri dengan scale rating numeric, kelelahan diukur dengan whole body reaction dan daya tahan otot menggunakan wall sit. Analisis data menggunakan teknik Anava (analisis varians). Hasil penelitian disimpulkan bahwa terapi air hangat efektif untuk mengatasi kelelahan dan efektif meningkatkan daya tahan otot dengan nilai signifikansi variabel kelelahan 0,008 dan daya tahan otot 0,002. Terapi air dingin efektif menurunkan nyeri dengan nilai signifikansi 0,048 dan terapi air kontras memiliki efektivitas terhadap rasa nyeri, kelelahan dan daya tahan otot dengan nilai signifikansi variabel rasa nyeri 0,001, kelelahan 0,004 dan daya tahan otot 0,001. Terapi air yang paling efektif untuk meredakan kelelahan dengan menggunakan air hangat. Sedangkan terapi air yang paling efektif untuk menurunkan rasa nyeri dan meningkatkan daya tahan otot dengan menggunakan air kontras.
References
Anugerah, A. P., Purwandari, R., & Hakam, M. (2017). Pengaruh Terapi Kompres Dingin Terhadap Nyeri Post Operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation) pada Pasien Fraktur di RSD Dr. H. Koesnadi Bondowoso (The Effect of Cold Compress Therapy toward Post Operative Pain in Patients ORIF Fracture in RSD Dr. H. Pustaka Kesehatan, 5(2), 247-252.
Ardiansyah, A.A. (2011). Terapi Panas dan Dingin. Makalah. Pontianak: Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah.
Arovah, N.I. (2009). Terapi Dingin (Cold Therapy) dalam Penanganan Cedera Olahraga. Medikora, 5(1), 102-117.
Arovah, N.I. (2010). Dasar-dasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga. Yogyakarta: UNY
Bompa, T.O. (2005) Periodization: Theory and Methodology of Training 4th edition.Human Kinetics: York University.
Budiwanto, S. (2012). Metode Latihan Olahraga. Universitas Negeri Malang: UM Press.
Fatoni, M.R., & Nugroho, S. (2019). Efektivitas Cold Water Immersion Suhu 15° C Dan 25° C terhadap Perbaikan Daya Tahan dan Persepsi Nyeri Otot Tungkai Pada Pemain Sepak Bola Usia Dini. Medikora, 18(1), 12-16.
Ferayanti, N.M., Erwanto, R., & Sucipto, A. (2017) Efektivitas Terapi Rendam Kaki Air Hangat dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tekanan Darah. Nurscope. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 3(5), 38-45
Gerard, A.M., Yan N., & Stark, J. (2015). Mekanisms and Efficacy of Heat and Cold Therapies for Musculoskeletal Injuri. New Jersy: Postgraduate Medicine.
Graha, A.S., & Priyonoadi, B. (2012). Terapi Masase Frirage: Penatalaksanaan Cedera pada Anggota Tubuh bagian Bawah. Yogyakarta: Digibooks
Harnani, Y., & Axmalia, A. (2017). Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air hangat Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia. Pekanbaru: Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(4), 129-132. https://doi.org/10.25311/keskom.vol3.Iss4.127
Kurniawan, R. (2015). Pengaruh Jogging Dan Massage Terhadap Recovery Pemain Bulutangkis. Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan, 1, 186-196.
Lalage, Z. (2015). Hidup Sehat dengan Terapi Air.Yogyakarta: Abata Press.
MacAuley, D. (2004). The use of ice in the treatment of acute soft-tissue injury. The American Journal of Sports Medicine, 32(1).
Masi, G. N., & Rottie, J. V. (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal Keperawatan, 5(1).
Nadler, S.F., Weingand, K., & Kruse, R.M.D. (2004). The Physiologic Basic and Clinical Application of Cryotherapy and Thermotherapy for the Pain Practitioner. Pain Physician, 7(3), 395-399.
Nugroho, S. (2007). Metode Latihan Sirkuit (circuit traning) dalam Pembinaan Fisik Atlet Bulutangkis. Proceeding Seminar Nasional PORPERTI. Yogyakarata: Kemahasiswaan UNY Desember 2007.
Nurjanah, S. (2016). Keefektifan Kombinasi Terapi Panas dan Dingin Dengan Terapi Panas, Terapi Dingin Terhadap Cedera Otot Hamstring. eprints.uny.ac.id. Fakultas Ilmu Keolaghragaan Universitas Negeri Yogyakarata.
Sarwono. (2007). Meningkatkan Kelincahan Pemain Bulu tangkis dengan Latihan Sirkuit-Pliometrik. Proceeding Seminar Nasional PORPERTI. Yogyakarata: Kemahasiswaan UNY Desember 2007.
Simkin, P. (2007). Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan & Bayi (Edisi Revisi). Archan. https://books.google.co.id diunduh pada hari Minggu, 20 Maret 2019.
Sukadiyanto. (2008). Metode Melatih Fisik Petinis. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Sumaryanti. (2005). Aktifitas Terapi. Departemen Pendidikan Nasional: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Taylor, P.M. (2002). Mencegah dan Mengatasi Cedera Olahraga. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Triaiditya, B. S. M., Santoso, D. A., & Rubiono, G. (2020). Pengaruh sudut kemiringan raket terhadap pantulan shuttlecock bulu tangkis. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran, 6(1), 27-39. https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i1.13875
Wardiani, S. R., & Gunawan, D. (2017). Aktualisasi Budaya Terapi Air Sebagai Media Pengobatan Oleh Jamaah Di Pesantren Suryalaya–Pagerageung Tasikmalaya. Dharmakarya, 6(1), 33-39.
Yuspina, A., Mulyani, N., & Silalahi, U. A. (2018). Pengaruh Kompres Air Hangat dan Air Dingin terhadap Nyeri Tulang Belakang Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Rajapolah. Sehat Masada, 12(2), 103-112.
Zhannisa, U. H., & Sugiyanto, F. X. (2015). Model tes fisik pencarian bakat olahraga bulutangkis usia di bawah 11 tahun di DIY. Jurnal Keolahragaan, 3(1), 117-126.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2020 Sigit Nugroho, Tri Hadi Karyono, Riky Dwihandaka, Duwi Kurnianto Pambudi