Perbandingan Latihan Bayangan dengan Drilling dan Strokes Terhadap Kecepatan Reaksi dan Ketepatan Smash
PDF (Indonesian)

Keywords

bayangan
drilling
strokes
kecepatan reaksi
ketepatan smash

How to Cite

Perbandingan Latihan Bayangan dengan Drilling dan Strokes Terhadap Kecepatan Reaksi dan Ketepatan Smash. (2018). Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 4(2), 159-170. https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v4i2.12328

Abstract

Pukulan smash merupakan salah satu teknik pukulan menyerang dalam permainan bulutangkis. Latihan pengulangan seperti bayangan, drilling dan strokes dapat meningkatkan kecepatan dan koordinasi gerakan. Namun, latihan kombinasi bayangan dengan drilling dan strokes dalam meningkatkan kecepatan reaksi dan ketepatan smash masih belum pernah dijelaskan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan latihan kombinasi bayangan dengan drilling (P1) lebih meningkatkan kecepatan reaksi dan ketepatan smash dibandingkan latihan kombinasi bayangan dengan strokes (P2). Penelitian ini termasuk eksperimental lapangan, subjek 18 orang dibagi secara random menjadi dua kelompok. Kedua kelompok diberi perlakuan 6 minggu dengan frekuensi latihan 4 kali seminggu. Tes kecepatan reaksi menggunakan alat whole body reaction dan tes ketepatan smash menggunakan tes kemampuan ketepatan smash. Hasil uji t berpasangan pada kecepatan reaksi P1 0,277±0,08 dan P2 0,270±0,629, ketepatan smash P1 11,25±3,732 dan P2 8,625±2,446, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kecepatan reaksi dan ketepatan smash yang signifikan. Hasil uji t independent perubahan pretest ke posttest pada P1 dan P2 adalah 0,832 dan 0,118, maka terdapat perbedaan perubahan peningkatan kemampuan yang tidak signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah latihan kombinasi bayangan dengan drilling dan latihan kombinasi bayangan dengan strokes keduanya dapat meningkatkan kemampuan kecepatan reaksi dan ketepatan smash bulutangkis.

PDF (Indonesian)

References

Ahmad, M., & Abdullah, S. (2014). Effect of Using Different Training Styles on Development of Badmenton Serving Accuracy, XIV(2), 476–480.

Atsan, T., Mizrak, O., Yalmanci, S. G., Eraslan-capan, B., Uygarer, G., Uzunboylu, H., Altun, B. (2015). The anthropologist, 21(3), 527–528.

Babatunde & Olusegun, E. (2014). Effects of Two Methods of Teaching Badminton Strokes on Skill Performance of Children, Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies. 5 (8); 118-123.

Bańkosz, Z., Nawara, H., & Ociepa, M. (2013). Assessment of simple reaction time in badminton players, 1 (March), 54–61.

Budiwanto, S. (2013). Dasar-Dasar Teknik dan Taktik Bermain Bulutangkis. Malang: Universitas Negeri Malang.

Chansrisukot, G. Suwanthada, S. & Intiraporn, C. (2015). Cognitive Psychological Training in Combination with Explosive Power Training Can Significantly Enhance Responsiveness of Badminton Players. Journal of Exercise Physiology, 18 (2).

Ghuntla, T. P., Mehta, H. B., Gokhale, P. A., & Shah, C. J. (2014). Influence of practice on visual reaction time, 19(13).

Guyton AC & Hall JE, 2006. Guyton & Hall Textbook of medical physiology, Twelfth edition, Saunders Elsivier, United States of America.

Hamed, I., & Hassan, I. (2017). The Effect of Core Stability Training on Dynamic Balance and Smash Stroke Performance in Badminton Players, 2(3), 44–52. https://doi.org/10.11648/j.ijsspe.20170203.12

Icuk, F. & Kunta, P. (2002). Total badminton. Solo: CV Setyaki Eka Nugraha.

Islahuzzaman, I. (2010). Analisis Teknik Dasar Pukulan Bulutangkis Game 21 pada Tunggal Putra, Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan; 3(1): 295-308.

Kalat, J. W. (2012). Biopsikologi, Biological Physiology. Jakarta: Salemba Humanika.

Kusuma, D. W. Y. (2015). Introducing a New Agility Test in Badminton. American Journal of Sports Science, 3(1), 18. https://doi.org/10.11648/j.ajss.20150301.14

Lauralee, S. (2016). Human Physiology: from Cells to Systems, Ninth edition, Cengage Learning, Canada.

Liu, T., Shao, M., Yin, D., Li, Y., Yang, N., Yin, R., & Leng, Y. (2017). Neuroscience Letters The e ff ect of badminton training on the ability of same-domain action anticipation for adult novices : Evidence from behavior and ERPs. Neuroscience Letters, 660(May), 6–11. https://doi.org/10.1016/j.neulet.2017.08.038

PB. PBSI. (2006). Buku Pedoman Bulutangkis. Jakarta: PB. PBSI.

Shelton, J., & Kumar, G. P. (2010). Comparison between Auditory and Visual Simple Reaction Times, 2010 (September), 30–32. https://doi.org/10.4236/nm.2010.11004

Subardjah, H. (2000). Bulutangkis. Bandung: Pioner Jaya.

Suharno, H.P. (1993). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Penataran Koni.

Suneeta, D. (2017). The Effect of Ball Badminton Game on The Rallying Ability of The Badminton Players At Inter College Level, International Journal of Engineering Sciences & Research Technology, 6(3).

Wijaya, A. (2017). Analisis Gerak Keterampilan Servis dalam Permainan Bulutangkis (Suatu Tinjauan Anatomi, Fisiologi, dan Biomekanika. Indonesia Performance Journal, 1(2): 106-111.

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

  1. Copyright on any article is retained by the author(s).
  2. The author grants the journal, the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
  3. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
  4. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
  5. The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License