Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mahasiswa calon guru PJOK saat melakukan Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) di sekolah mitra Unesa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian merupakan volunteer sebanyak 10 orang berstatus sebagai mahasiswa calon guru PJOK saat melaksanakan PPP di sekolah mitra Unesa di kota Surabaya. Kualitas mahasiswa calon guru PJOK dinilai oleh guru pamong terkait tiga hal, yaitu: (1) kelayakan mahasiswa menjadi guru PJOK; (2) kebutuhan kompetensi guru; dan (3) kompetensi mahasiswa sebagai guru praktikkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelayakan mahasiswa calon guru PJOK menjadi guru praktikkan di sekolah mitra Unesa sebesar 80.5 (sangat layak). Berdasarkan persepsi guru pamong, sekolah memerlukan guru PJOK hebat yang memiliki kemampuan akademik yang mumpuni, menguasai perkembangan kurikulum terbaru, menguasai materi ajar, memiliki keterampilan pengelolaan kelas yang baik, keterampilan memecahkan masalah pembelajaran, kreatif dan inovatif. Sedangkan kualitas kinerja mahasiswa calon guru PJOK dinilai sudah cukup, dianggap telah mampu mengelola kelas, membuat RPP K-13, menguasai teknik mengajar, update pengetahuan tentang K-13, memiliki dedikasi, kemampuan mengembangkan diri tinggi dan disiplin tinggi. Hasil penelitian ini secara sekilas telah mampu mendeskripsikan kualitas mahasiswa dalam mengikuti PPP, akan tetapi jumlah subjek penelitian yang sedikit menjadi batasan dalam proses generalisasi hasil terhadap populasi.
References
Bandura, A. (2006). Guide for constructing self-efficacy scales. In Self-efficacy beliefs of adolescents (pp. 307–337). Information Age Publishing. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Barney, D., & Pleban, F. (2006). Pre-Service Physical Education Teacher’s Perceptions of Teaching Before and After a Semester Long Elementary Physical Education Practicum Experience. Physical Educator, 63(1), 46–52. Retrieved from https://e-resources.perpusnas.go.id:2057/docview/232999119/fulltextPDF/740D7899C63149B1PQ/1?accountid=25704.
Bergsmann, E., Schultes, M.-T., Winter, P., Schober, B., & Spiel, C. (2015). Evaluation of competence-based teaching in higher education: From theory to practice. Evaluation and Program Planning, 52, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.evalprogplan.2015.03.001.
Faikhamta, C., & Clarke, A. (2018). Thai Cooperating Teachers’ Motivations and Challenges in Supervising Student Teachers During Their Internship Program. Kasetsart Journal of Social Sciences, 1–7. https://doi.org/10.1016/j.kjss.2017.12.018.
Fransson, G., & K. McMahan, S. (2013). Exploring research on mentoring policies in education. International Journal of Mentoring and Coaching in Education, 2(3), 218–232. https://doi.org/10.1108/IJMCE-05-2013-0031.
Giriwijoyo, H. Y. S. S. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga) (1st ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hanief, Y. N., & Sugito. (2015). Membentuk Gerak Dasar Pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Permainan Tradisional. Jurnal SPORTIF : Jurnal penelitian Pembelajaran, 1(1), 60–73. Retrieved from http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/article/ view/575/433.
Helgevold, N., Næsheim-Bjørkvik, G., & Østrem, S. (2015). Key focus areas and use of tools in mentoring conversations during internship in initial teacher education. Teaching and Teacher Education, 49, 128–137. https://doi.org/10.1016/J.TATE.2015.03.005.
Hill, G., & Brodin, K. L. (2004). Physical Education Teachers’ Perceptions of the Adequacy of University Coursework in Preparation for Teaching. Physical Educator, 61(2), 75–87. Retrieved from https://e-resources.perpusnas.go.id:2057/docview/233006118/fulltextPDF/C61CD88BAB3D42E8PQ/1?accountid=25704.
Indonesian Government. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (2005). Retrieved from http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/database-peraturan/peraturan-menteri.html.
Indonesian Government. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 tentang Guru (2008). Retrieved from http://peraturan.go.id/search/download/11e44c4f52a0fe20a403313232303239.html.
Marli, S. (2011). Supervisi Klinis Bagi Calon Guru dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL). Visi Ilmu Pendidikan, 5(2), 432–444. https://doi.org/10.26418/jvip.v5i2.58.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Permendikbud RI No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2016). Retrieved from http://peraturan.go.id/permen/kemendikbud-nomor-24-tahun-2016-tahun-2016.html.
Ministry of National Education of Republic of Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru (2007). Retrieved from http://vervalsp.data.kemdikbud.go.id/ prosespembelajaran/file/Permendiknas No 16 Tahun 2007.pdf.
Ministry of National Education of Republic of Indonesia. (2016). Panduan Pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama (1st ed.). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Retrieved from http://ditpsmp.kemdikbud.go.id.
Prakoso, B. B. (2015). Upaya Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar PJOK melalui Evaluasi Diri Guru. In Optimalisasi Hasil-Hasil Penelitian dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan (pp. 510–523). Makassar.
Şen, A. I. (2010). Effects of peer teaching and microteaching on teaching skills of pre-service physics teachers. Egitim ve Bilim, 35(155), 78–88. Retrieved from https://search.proquest.com/openview/50bb9a17 f8480e639ad2c1b92a45220b/1?pq-origsite=gscholar&cbl=1056401.
Setyorini, Suroto, & Indahwati, N. (2017). First Grade Primary School Students’ Physical Activity Level on Physical Education Subject through Live Life Well at School Program. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering, 180(12178), 1–6. https://doi.org/10.1088/1757-899X/180/1/012178.
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suroto. (2008). Tiga Belas Jurus Mengelola Pembelajaran Penjasorkes sehingga Menarik dan Produktif. In Bugar, cerdas, dan berprestasi melalui manajemen pembelajaran penjasorkes yang professional di sekolah (pp. 1–12). Surabaya.
Suroto. (2016). Peran Sekolah dan Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Guru PJOK Profesional yang Pembelajar. In Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016 (pp. 1425–1430). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Retrieved from http://seminars.unj.ac.id/konaspi/file/Prosiding KONASPI VIII 2016.pdf.
Suroto. (2017a). Inovation Teaching Method for Physical Education Teacher in Indonesia. In Proceeding 2nd International Conference of Sport Science (pp. 94–107). Surabaya: Unesa University Press.
Suroto. (2017b). Peran PJOK dalam Membangun Karakter Siswa. In Menuju Generasi Yang Sehat Dan Berprestasi Dalam Bidang Olahraga Melalui Pendidikan Karakter Berlandaskan Aswaja. Bojonegoro: Universitas Nahdlatul Ulama.
Suroto, & Khory, F. D. (2013). Peningkatan Keterampilan Mengelola Pembelajaran Siswa Aktif melalui Pendekatan Lesson Study (Studi pada Guru PJOK SDN di Kecamatan Taman Sidoarjo). Surabaya.
Suroto, Maksum, A., Kartiko, D. C., Nurhayati, F., Subagyo, Priambodo, An., … Wijaya, M. A. (2007). Buku Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Inovatif Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan IU-07-1. Surabaya.
Tim PPP. (2017). Buku Panduan PPP. Surabaya: Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjamin Mutu Unesa.
Ward, P. (2013). The Role of content knowledge in conceptions of teaching effectiveness in physical education. Research Quarterly for Exercise and Sport, 84(4), 431–440. https://doi.org/10.1080/02701367.2013.844045.
Yuliawan, D. (2016). Pembentukan Karakter Anak Dengan Jiwa Sportif Melalui Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 2(1), 101–112. Retrieved from http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/ pjk/article/view/661/469.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2018 Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran