Abstract
Krisis moral yang melanda Indonesia diduga menimbulkan krisi social, ekonomi budaya, politik dan hukum, hal ini melanda semua lapisan masyarakat. Krisis moral juga menyebabkan munculnya krisi kepercayaan masyarakat pada pemerintah. Yang lebih parah krisis moral berdampak pada dekadensi moral para generasi penerus bangsa yakni pemuda.
Pencak silat merupakan budaya asli Indonesia yang memiliki empat aspek yaitu: Aspek mental spiritual, aspek seni budaya, aspek beladiri, dan aspek olahraga. Keempat aspek tersebut dalam satu kesatuan yang utuh. Selain empat tersebut pencak silat juga mengandung nilai-nilai positif yaitu : 1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) Cinta Tanah Air dan Bangsa, 3) Kesehatan dan kebugaran, 4) Membangkitkan rasa percaya diri, 5) Melatih ketahanan mental, 6) Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi, 7) Membina spotifitas dan jiwa ksatria, 8) Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan pencak silat mengajarkan sifatdan sikap taqwa, tanggap, tangguh, tanggon dan trengginas.
Kata Kunci: pencak silat, nilai-nilai luhur, moralitas, bangsa.
References
M., Saleh. 1991. Pecak Silat (Sejarah Perkembangan, Empat Aspek, Pembentukan Sikap dan gerak). Bandung;IKIP
Maryono, O’ong. 2000. Pencak Silat: Merentang Waktu. Yogyakarta; Galang
P M. Atok Iskandar, dkk.1992. Pencak Silat. Jakarta; Dirjen Dikti Departemen P dan K.
Subroto, Joko, dan Moh. Rohadi, 1996. Kaidah-Kaidah Pencak Silat Seni Yang Tergabung dalam IPSI. Solo; CV Aneka
Wuest, Deborah A., And Bucher, Charles A. 1995. Foundation of Physical Education and sport,12th ed.St. Louis, Missouri: Mosby-Year Bool,Inc
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2016 Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran