Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran langsung dengan tidak langsung terhadap peningkatan sprint 100 meter pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015. (2) Perbedaan peningkatan sprint 100 meter antara siswa yang memiliki kemampuan gerak dasar tinggi dengan kemampuan gerak dasar rendah pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015. (3) Seberapa besar pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan gerak dasar terhadap peningkatan sprint 100 meter pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2. Subjek penelitian ini adalah Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015. berjumlah 40. Diperoleh dengan teknik purposive random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan lari sprint 100 meter dari J.Manuel.B (1999: 24) dan tes kemampuan gerak dasar dari Nurhasan (2001: 76). Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan: (1) Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan sprint 100 meter pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015. Dari hasil analisis data menunjukkan F0 = 5.227 > Ft = 4.11. (2) Ada perbedaan peningkatan sprint 100 meter antara siswa yang memiliki kemampuan gerak dasar tinggi dan kemampuan gerak dasar rendah terhadap peningkatan sprint 100 meter pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015. Dari hasil analisis data menunjukkan F0 = 6.632 > Ft = 4.11. (3) Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak dasar terhadap peningkatan sprint 100 meter pada Siswa Putra Ekstrakulikuler Olahraga Kelas VI SD Wonokerso III Kedawung Tahun Ajaran 2014 / 2015. Dari hasil analisis data menunjukkan F0 = 4.445 > Ft = 4.11.
Referensi
Mulyono B. (1992). Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.
Nana Sudjana. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Samsudin. (2009). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar/ MI. Jakarta:
Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Rusli Lutan & Adang Suherman. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Soegito. (1992). T & P Atletik I. Surakarta: Depdikbud RI Universitas Sebelas Maret.
Sudjana. (1995). Desains dan analisis Eksperimen. Bandung: Penerbit Tarsito Prenada Media Group.
Sugiyanto. (1998). Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyanto. (1995). Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka
Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani. Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan. Yogyakarta.
Sulaiman. (2008). Sepak Takraw Pedoman Bagi Guru Olahraga, Pembina, Pelatih, dan Atlet. Semarang Unnes Press.
Yoyo Bahagia & Adang Suherman. (1999). Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
##submission.copyrightStatement##