Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan intrinsik motivation dan ekstrinsik motivation pada siswa yang mengikuti pembelajaran permainan bola basket dengan menggunakan sport education model. Hal ini dirasa penting karena (Hastie & Trost, 2002; Siedentop et al, 2004; Perlman, 2010) dalam Perlman (2012) menyatakan salah satu model instruksi yang telah selaras dengan elemen kunci design kurikulum yang baik dan berpengaruh positif mengatasi siswa dengan kecenderungan kurang motivasi adalah sport education model. Namun penelti merasa bahwa belum ada kepastian jenis motivasi mana yang lebih meningkat dari kedua jenis motivasi tersebut. Penelitian menggunakan design one group pretest-posttest dimana data diambil dari data sekunder Burstiando(2015). Instrumen penelitian menggunakan intrument yang dikembangkan oleh Standage dkk, 2005. Treatment penelitian dilakukan selama 10 pertemuan pada kedua kelompok dengan waktu efektif 65 menit per pertemuan. Analisis data menggunakan aplikasi Ms. Excel dan SPSS 20.0 untuk mempermudah ketepatan analisis. Hasil dari penelitian ini adalah Sport Education Model secara signifikan meningkatkan motivation baik secara intrinsik maupun ekstrinsik siswa pada permainan bola basket.
References
Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Lindsey, S. dkk. (2015). Physical activity levels and motivational responses of boys and girls: A comparison of direct instruction and tactical games models of games teaching in physical education. Sage Journal : European Physical Education Review 2015, Vol. 21(1) 93–113. (on line).Tersedia di http://epe.sagepub.com/content/19/3/289.full.pdf pada 29 januari 2015
Metzler, Michael. (2000). Instructional Models for Physical Education. USA; Allyn and Bacon.
Mubiar, Agustin. (2011). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
Ntoumanis, N. dkk. (2011). Measuring Student Motivation for Physical Education: Examining the Psychometric Properties of the Perceived Locus of Causality Questionnaire and the Situational Motivation Scale. (online). Tersedia: http://eprints.bham.ac.uk/629/1/Ntoumanis_2011_Psychology_of_Sport.pdf. diakses pada 18 November 2014.
Perlman, Dana. (2012). The Influence of the Sport Education Model on amotivated students’ in-class physical activity. (online). Tersedia: http://epe.sagepub.com/content/18/3/335 diakses pada Rabu, 16 april 2014.
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs.
Rink J. (1993). Teaching Physical Education for Learning. Missouri. United States of America. Mosby-Year Book, Inc.
Standage, M., Duda, J.L. & Ntoumanis, N. (2005). A test of self-determination theory in school physical education. British Journal of Educational Psychology (2005), 75, 411–433. On line tersedia di http://sdtheory.s3.amazonaws.com/SDT/documents/2005_StandageDudaNtoumanis_BJEP.pdf pada hari jumat, 31 Oktober 2014
Stanley, S. (1977). Physical Education a Movement Orientation. Mc Graw-Hill. Canada.
Sucipto dkk. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Suherman, A. (2009). Revitaslisasi pengajaran dalam pendidikan jasmani. Bandung. CV . Warli Bintang Artika.
Sukintaka (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright (c) 2015 Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran