Psikologi Cerai Gugat di Kabupaten Tulungagung

Isi Artikel Utama

Wikan Galuh Widyarto
Alfan Arifuddin

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna motif yang melatarbelakangi terjadinya cerai gugat, menganalisis faktor penyebab terjadinya cerai gugat, dan menganalisis emosi yang muncul terhadap cerai gugat di Kabupaten Tulungagung. Pendekatan Penelitian kualitatif dengan model fenomenologi digunakan untuk menganalisis subjek penelitian, yaitu pelaku cerai gugat yang diteliti oleh peneliti. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik snowball sampling dan data dikumpulkan pedoman wawancara, pedoman observasi dan pengalaman hidup (self- report). Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, verifikasi dan pengambilan keputusan, sedangkan untuk mengetahui keabsahan data dengan uji kredibilitas, dependabilitas, dan kepastian. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa dorongan melakukan cerai gugat dilandaskan pada motif bertahan hidup, rasa aman, kasih sayang, penghargaan diri dan aktualisasi diri.  Faktor yang ditemukan diantaranya masalah ekonomi, tidak berganggung jawab (lalai/mengabaikan), perlakuan KDRT, dukungan sistem keluarga, perilaku buruk (mabuk, pulang malam tidak jelas alasannya), dan kurangnya pengetahuan dan kesiapan dalam pernikahan. Emosi yang muncul terbagi menjadi tiga fase sesuai dengan proses perceraian yang ada, yakni pra perceraian (masa konflik), proses perceraian (mediasi/keputusan perceraian), pasca perceraian.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Agoes, D. A. D. (2004). Memahami Psikologi Perceraian Dalam Kehidupan Keluarga. Jurnal Psikologi, 2(2), 2. http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/article/62924.

Agtvnews.com. 2018. Miris, Setiap hari ada 30 janda dan duda baru di Tulungagung. (Online).
(https://agtvnews.com/2018/05/miris-setiap-hari-ada-30-janda-baru-di-tulungagung.html). Diakses 22 April 2019.

Amalia, R. M., Akbar, M. Y. A., & Syariful, S. (2018). Ketahanan Keluarga dan Kontribusinya Bagi Penanggulangan Faktor Terjadinya Perceraian. JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, 4(2), 129. https://doi.org/10.36722/sh.v4i2.268

Amato, P. R., & P. D. (2003). People’s Reasons for Divorcing: Gender, Social Class, the Life Course, and Adjust- ment. Journal of Famly Issues, 24(5), 602–626. https://doi.org/http://.dx.doi.org/10.1177/ 0192513X03254507

Angelika, F. A. M., & Himawan, K. K. (2022). Tahan atau pikir kembali : Strategi regulasi emosi dan kepuasan pernikahan pada masa pandemi Covid-19 Pendahuluan Angka perceraian mengalami peningkatan seiring waktu dan menjadi fenomena dalam pernikahan di Indonesia . Sejak tahun 2011-2021 angka percera. Jurnal Psikologi Indonesia, 11(1), 107–122.

Anggraheni, D. A. (2016). Fenomena Perceraian: Makna Kebahagiaan Dalam Sudut Pandang Single Mother. Seminar ASEAN 2nd Psychology & Humanity, 122–127.

Apriliani, F. T., & Nurwati, N. (2020). Pengaruh Perkawinan Muda terhadap Ketahanan Keluarga. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 90. https://doi.org/10.24198/jppm.v7i1.28141

Artamevia, E., & Wrastari, A. T. (2021). Studi Komparasi Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Durasi Pernikahan. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(2), 1105–1114. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i2.28607

Asak, N. L. A. P., & Wilani, N. M. A. (2019). Peran kecerdasan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 6(02), 337. https://doi.org/10.24843/jpu.2019.v06.i02.p13

Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Qualitative Research for Education, An Introduction to Theory and Methods Fifth Edition. Allyn and Bacon, Inc.

Clarke-Stewart, A., & Brentano, C. (2006). Divorce: Causes and consequences. In Divorce: Causes and Consequences. USA: Alison Clarke-Stewart and Cornelia Brentano. https://doi.org/10.1177/009430610703600418

Darmawati, H. (2017). Perceraian dalam perspektif sosiologi. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 11(1), 64–78.

Fatimah, D., & Cahyono, R. (2013). Pemenuhan Aspek-Aspek Kepuasan Perkawinan pada Remaja Perempuan yang Mengalami Kehamilan Pra Nikah. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, 2(1), 1–7.

Febrianita, C., & Desiningrum, D. (2017). Relasi Anak Dan Ibu Pada Keluarga Yang Bercerai (Studi Kualitatif Fenomenologis). Empati, 6(1), 70–73.

Fisher, B., & Alberti, R. (2012). Rebuilding When Your Relationship Ends. California: Impact Publishers, Inc.

Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1993). ENRICH Marital Satisfaction Scale: A Brief Research and Clinical Tool. Journal of Family Psychology, 7(2), 176–185.

Harjianto, H., & Jannah, R. (2019). Identifikasi Faktor Penyebab Perceraian Sebagai Dasar Konsep Pendidikan Pranikah di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(1), 35. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i1.541

Ihsanty, N. (2022). Perceraian Dalam Perspektif Hirarki Kebutuhan Maslow Dan Undang-Undang Perkawinan. Jurnal Ilmiah Widya Borneo, 4(2), 109–125. https://doi.org/10.56266/widyaborneo.v4i2.59

Khumas, A., Prawitasari, J. E., & Retnowati, S. (2015). Model Penjelasan Intensi Cerai Perempuan Muslim di Sulawesi Selatan. Jurnal Psikologi, 42(3), 189. https://doi.org/10.22146/jpsi.9908

Maslow, A. H. (1954). Motivation and Personality. Harper & Row,Publishers, Inc. Copyright. https://doi.org/10.4135/9781446221815.n7

Matondang, A. (2014). Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perceraian dalam Perkawinan. Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 2(2), 141–150. http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma

Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.

Mukri, M. (2021). Latar Belakang Dan Dampak Perceraian (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Kelas 1a Palembang). Jurnal Perspektif, 14(1), 96–110. https://doi.org/10.53746/perspektif.v14i1.37

Musfiroh, M., Mulyani, S., Cahyanto, E. B., Nugraheni, A., & Sumiyarsi, I. (2019). Analisis Faktor-Faktor Ketahanan Keluarga Di Kampung Kb Rw 18 Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 7(2), 61. https://doi.org/10.20961/placentum.v7i2.32224

News.detik.com. 2019. Perceraian di Tulungagung Meningkat, Setahun ada 2611 Janda Baru. (Online). (https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4366705/perceraian-di-tulungagung-meningkat-setahun-ada-2611-janda-baru). Diakses pada tanggal 22 April 2019.

Prianto, B., Wulandari, N. W., & Rahmawati, A. (2013). Rendahnya Komitmen Dalam Perkawinan Sebagai Sebab Perceraian Lack of Commitment As the Main Cause of Divorce. Jurnal Komunitas, 5(62), 208–218.

Radartulungagung.jawapos.com. 2018. Enam bulan telorkan 1538 Janda. (Online).
(https://radartulungagung.jawapos.com/read/2018/07/25/90172/enam-bulan-telorkan-1538-janda). Diakses 22 April 2019.

Radhitya, T. V., Nurwati, N., & Irfan, M. (2020). Dampak pande Covid-19 terhamidap kekerasan dalam rumah tangga. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 2(2), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.24198 /jkrk.v2i2.29119.

Radhitya, T. V., Nurwati, N., & Irfan, M. (2020). Analisis Faktor Penyebab Perceraian pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 14(1), 14–26. https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.1.14

Rif’atin, C., Eva, N., & Shanti, P. (2021). Perbedaan Kepuasan Pernikahan antara Suami dan Istri Ditinjau dari Pengungkapan Diri dan Cinta. Flourishing Journal, 1(4), 295–301. https://doi.org/10.17977/um070v1i42021p295-301

Rogge, R. D., & Bradbury, T. N. (1999). Till Violence Does Us Part: The Differing Roles of Communication and Aggres- sion in Predicting Adverse Marital Outcomes. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 67(3), 340–351.

Sasongko, R. D., N.R.H, F., & K., I. F. (2006). Resiliensi Pada Wanita Usia Dewasa Awal Pasca Perceraian Di Sendangmulyo, Semarang. The Practice of Qualitative Research, 119–148.

Shortt, J. W., Capaldi, D. M., Kim, H. K., & Owen, L. D. (2006). Relationship Sepa- ration for Young, At-Risk Couples: Prediction From Dyadic Aggression. Journal of Family Psychology, 20(4), 624–631.

Statistik Indonesia Statistical Yearbook of Indonesia (2018) BPS Indonesia.

Sudarto, A. (2014). Studi Deskriptif Kepuasan Perkawinan pada Perempuan yang Menikah Dini. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 3(1), 1–15. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=175572&val=5455&title=Studi Deskriptif Kepuasan Perkawinan Pada Perempuan Yang Menikah Dini
Suryamalang.com. 2018. Angka Perceraian di Tulungagung Capai 225 Perkara/Bulan (Online). (http://suryamalang.tribunnews.com/2018/09/07/angka-perceraian-di-tulungagung-capai-225-perkarabulan), diakses 22 April 2019.

Tyas, F. P. S., Herawati, T., & Sunarti, E. (2017). Tugas Perkembangan Keluarga dan Kepuasan Penikahan pada Pasangan Menikah Usia Muda. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 10(2), 83–94. https://doi.org/10.24156/jikk.2017.10.2.83

Widiastuti, R. Y. (2015). Dampak Perceraian pada Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini Trunojoyo, 2(2), 76–86.

Widodo, R. W. (2021). Studi tentang kepuasan pernikahan dalam penelitian psikologi di Indonesia. Jurnal Psikologi Tabularasa, 16(2), 93–98. https://doi.org/10.26905/jpt.v16i2.7697

Wolcott, I., & Hughes, J. (1999). Towards Understanding the Reasons for Divorce. Working Paper, 20. Australian Institue of Family Studies.

Wulan, D. K., & Chotimah, K. (2017). Peran Regulasi Emosi Dalam Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri Usia Dewasa Awal. Jurnal Ecopsy, 4(1), 58. https://doi.org/10.20527/ecopsy.v4i1.3417