Resiliensi Budaya Mahasiswa Dan Implikasinya Terhadap Pedagogi Kedamaian

Isi Artikel Utama

Syska Purnama Sari
Januar Eko Aryansah
Ahman
Ipah Saripah

Abstrak

Resiliensi dapat dikembangkan dari dukungan budaya, sehingga keunikan dan konstruk budaya secara utuh penting untuk diperhitungkan. Kemampuan individu untuk dapat beradaptasi dari tekanan-tekanan yang dialami dalam kehidupannya melalui nilai-nilai budaya lingkungan sekitarnya merupakan kompetensi pribadi yang harus dikembangkan oleh pendidik. Resiliensi budaya dapat dikembangkan melalui pedagogi kedamaian. Tujuan artikel ini untuk mengetahui gambaran resiliensi budaya mahasiswa Universitas PGRI Palembang dan implikasinya terhadap pedagogi kedamaian. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan respondent sebanyak 80 orang mahasiswa semester II, IV dan VI tahun 2021. Pengukuran resiliensi budaya berdasarkan teori dari  Reivich and Shatte dan ClaussEhlers, aspek-aspek resiliensi budaya terdiri dari regulasi emosi, control emosi, control impuls, reaching out, koping adaptif, koping global dan dukungan sosial budaya. Hasil penelitian diperoleh bahwa resiliensi budaya mahasiswa Universitas PGRI Palembang berada pada kategori sedang. Dengan pencapaian aspek yang paling tinggi adalah regulasi emosi, dan paling rendah adalah dukungan social budaya. Upaya untuk mengembangkan resiliensi budaya mahasiswa adalah melalui Bimbingan dan konseling kedamaian dengan menggunakan strategi budaya.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

Akhmad, S. N., Kartadinata, S., & -, I. (2016). Perspektif Peserta Didik Tentang Kedamaian Dan Resolusi Konflik Di Sekolah. Pedagogia, 14(2), 343–355. https://doi.org/10.17509/pedagogia.v14i2.3884

Arsini, Y., Rusmana, N., Sugandhi, N., Pendidikan, U., & Bandung, I. (2022). Profil Resiliensi Remaja Putri di Panti Asuhan dilihat Pada Aspek Empathy , Emotion Regulation dan Self-Efficacy. 4(1), 76–83.

Aryansah, J. E., & Sari, S. P. (2021). Analisis Peran Regulasi Emosi Mahasiswa terhadap Kebijakan School From Home Di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 6(1), 8–14.

Brien, S. O. (2009). Superfluous Words : Ecological and Cultural Resilience in Things Fall Apart. 5(1), 1–11.
Budi Setyaningrum, N. D. (2018). Budaya Lokal Di Era Global. Ekspresi Seni, 20(2), 102. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Caroline S Clauss-Ehlers. (2015). Cultural Resilience. Springer, Boston, MA.

Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new Resilience scale: The Connor-Davidson Resilience scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76–82. https://doi.org/10.1002/da.10113

Ekasari, A., & Yuliyana, S. (2012). Kontrol diri dan dukungan teman sebaya dengan coping stress pada remaja. Jurnal Soul, 5(2), 55–66.

Fitri, A. R. (2014). Regulasi Emosi pada Mahasiswa Melayu. Jurnal Psikologi, 12(2005), 1–7. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3002

Fitriani, T. A. (2021). Maraknya Kasus Bunuh Diri di Kalangan Remaja. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/tri31394/61cc3ca04b660d2c1807aef4/maraknya-kasus-bunuh-diri-di-kalangan-remaja

Galtung, J. (1967). THEORIES OF PEACE A Synthetic Approach to Peace Thinking (Vol. 103, Issue 10).

Grotberg, E. H. (Ed. . (2003). Resilience for today: Gaining strength from adversity. Praeger Publishers/Greenwood Publishing Group.

Han, M. H., & Nestler, E. J. (2017). Neural Substrates of Depression and Resilience. Neurotherapeutics, 14(3), 677–686. https://doi.org/10.1007/s13311-017-0527-x

Ilfiandra, Ipah Saripah, N. A. N. & D. S. (2021). Bibliokonseling untuk Membangun Budaya Damai di Sekolah. UPI PRESS.

Irianto, A. M. (2016). KOMODIFIKASI BUDAYA DI ERA EKONOMI GLOBAL TERHADAP KEARIFAN LOKAL: Studi Kasus Eksistensi Industri Pariwisata dan Kesenian Tradisional di Jawa Tengah. Jurnal THEOLOGIA, 27(1), 212–236. https://doi.org/10.21580/teo.2016.27.1.935

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Situasi dan Pencegahan Bunuh Diri. Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/19103000002/situasi-dan-pencegahan-bunuh-diri.html

Keye, M. D., & Pidgeon, A. M. (2013). Investigation of the Relationship between Resilience, Mindfulness, and Academic Self-Efficacy. Open Journal of Social Sciences, 01(06), 1–4. https://doi.org/10.4236/jss.2013.16001

Khaswara, F., & Hambali, R. Y. A. (2021). Conflict Theory According to Johan Galtung. Gunung Djati Conference Series Proceedings The 1st Conference on Ushuluddin Studies, 4, 650–661.

Kusuma, R. S. (2018). Peran Sentral Kearifan Lokal Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan. PEDAGOGIK: Jurnal Pendidikan, 5(2), 228–239. https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/view/385

Lawrence, C. R., Carlson, E. A., & Egeland, B. (2006). The impact of foster care on development. Development and Psychopathology, 18(1), 57–76. https://doi.org/10.1017/S0954579406060044

Linda Juita Paususeke, Hendro Bidjuni & Lolong, J. J. S. (2015). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI DI FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNSRAT MANADO. Khatulistiwa Informatika, 3(2), 124–133.

Marsha, G. C., Erlyani, N., & Fauzia, R. (2019). Resiliensi pada Narapidana Rasuah. Jurnal Kognisia, 2(2), 13–17.

Muhamad Fauzan Faqih. (2020). Pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap stres akademik mahasiswa Malang yang bekerja. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Navarro-Castro, L., & Nario-Galace, J. (2008). Peace Education: A Pathway to a Culture of Peace.

Novilasari, S. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PKN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR PADA ERA 4.0. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 3, 726–730.

Nugroho, W. B. (2012). Pemuda, Bunuh Diri dan Resiliensi: Penguatan Resiliensi sebagai Pereduksi Angka Bunuh Diri di Kalangan Pemuda Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, I(1), 31–45.

Oliver, R. (2020). Mental health disorders. British Dental Journal, 228(9), 657. https://doi.org/10.1038/s41415-020-1590-y

Ramdani, H. T., Rilla, E. V., & Yuningsih, W. (2017). Gambaran Resiliensi pada Remaja. Jurnal Keperawatan ’Aisyiyah, 4(1), 37–45.

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor 7 Key To Finding Your Inner Strength and Over Coming Life’s Hurdels. Three Rivers Press.

Rika Devianti. (2015). Kontribusi Dukungan Orangtua, Teman Sebaya, dan Guru Bimbingan dan Konseling ontribusi Dukungan Orangtua, Teman Sebaya, dan Guru Bimbingan dan Konseling terhadap Minat Siswa pada Jurusan yang Ditempati di SMA. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 3(2), 22–30. http://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/165/142

Salonga, D. (2021). Pengaruh budaya dalam pembentukan iman, karakter dan kepribadian. OSF Preprints. https://doi.org/10.31219/osf.io/t3hb4

Seligman, M. E. P. (2002). Positive Feeling and Positive Character. Authentic Happiness, 3–14.

Setiyorini, E. (2014). Pengaruh Modal Budaya, Pendidikan Karakter Dan Kepribadian Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2013/2014. Economic Education Analysis Journal, 3(3), 529–536.

Shigehiro Oishi; Kostadin Kushlev; and Verónica Benet‑Martínez. (2021). Hand Book of Personality Theory and Research (O. P. John & R. W. Robins (eds.); Fourth edi). The Gulford Press.

Sukendar, S. (2011). Pendidikan Damai (Peace Education) Bagi Anak-Anak Korban Konflik. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 19(2), 271. https://doi.org/10.21580/ws.2011.19.2.158

Kartadinata, S., Setiadi R., & Ilfiandra. (2018). Pedagogi pendidikan kedamaian : rujukan pengembangan sekolah aman dan damai . Bandung: UPI PRESS.

Theron, L. C. (2015). Youth Resilience and Culture (L. C. Theron (ed.); Volume 11). Springer.

Triandis, H. C., & Suh, E. M. (2002). Cultural influences on personality. Annual Review of Psychology, 53(133–160).
Tugade, M. M., Devlin, H. C., & Fredrickson, B. L. (2016). Positive emotions. The Oxford Handbook of Positive Psychology, 18–32. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780199396511.013.1

Wahyu Nanda Eka Saputra, Agus Supriyanto, Shopyan Jepri Kurniawan, S. S. B. B. A. & Y. A. (2020). KONSEP KEDAMAIAN DIRI REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Wahyu Nanda Eka Saputra. Prosiding Seminar Nasional FIP, 172–177.

Warner, R., & April, K. (2012). Building personal resilience at work. Effective Executive, 15(4), 53–68. https://doi.org/10.1179/1743275813Y.0000000026

Weaver, D. E. (2009). The relationship between cultural/ethnic identity and individual protective factors of academic resilience. ProQuest Dissertations and Theses, 1550154188. https://doi.org/10.25774/w4-gegc-nw60

Widiyanti, W. (2018). RESILIENSI KULTURAL REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUJTAHADAH PEKANBARU. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 2(1), 37–46.

Widuri, E. L. (2012). Regulasi Emosi Dan Resiliensi Pada Mahasiswa Tahun Pertama. HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal, 9(2), 147. https://doi.org/10.26555/humanitas.v9i2.341

Windie Gustiana & Amanah Nur Asiah. (2020). Angka Kematian Remaja Bunuh Diri Tertinggi Kedua Setelah Kecelakaan. Basra News.

Wiwin Hendriani. (2018). Resiliensi Psikologis. Prenadamedia Group.

Wolf, E. J. (2015). Resilience: an update. PTSD Research Quarterly, 25(4), 1–8.

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. J. (2007). Teori Kepribadian. Remaja Rosda Karya.