Main Article Content

Abstract

Koinfeksi adalah infeksi simultan oleh dua virus. Salah satu kasus koinfeksi yang sering terjadi adalah infeksi Hepatitis B Virus (HBV) pada orang yang telah terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini terjadi karena kedua virus tersebut memiliki kesamaan jalur transmisi, salah satunya melalui pembuatan tato menggunakan jarum yang terkontaminasi. Peminat tato di Indonesia semakin bertambah, begitu pula di kota Cimahi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan keberadaan kasus koinfeksi HIV-HBV pada orang bertato di Cimahi. Pengambilan spesimen berupa serum dilakukan pada 50 orang responden yang telah memenuhi kriteria yaitu mengisi informed consent, berdomisili di Cimahi, memiliki tato permanen, tidak berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan narkoba jarum suntik, dan belum pernah melakukan transfusi darah. Keberadaan anti-HIV dan HBsAg dalam serum dideteksi menggunakan imunokromatografi dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Dari 50 orang responden yang terdiri dari 25 orang perempuan dan 25 orang laki-laki dengan rentang usia antara 17-48 tahun, didapatkan dua orang (4%) yang positif terinfeksi HIV dan satu orang (2%) positif terinfeksi HBV. Penelitian ini membuktikan adanya satu kasus koinfeksi HIV-HBV yang terjadi pada orang bertato di Cimahi.

Article Details

How to Cite
naully, P. gita. (2018). KOINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN HEPATITIS B VIRUS PADA ORANG BERTATO DI CIMAHI. Judika (Jurnal Nusantara Medika), 2(2), 1-9. https://doi.org/10.29407/judika.v2i1.12176