Abstrak
Tenis merupakan olahraga yang sangat populer dan sudah mendunia, sehingga sangat dibutuhkan seorang wasit atau petugas dalam memimpin pertandingan. Salah satu petugas permainan tenis adalah seorang chair umpire yang memimpin pertandingan langsung di lapangan. Pertandingan tenis di Riau sudah mulai banyak. Banyaknya pertandingan di Riau ini tentu harus didukung oleh wasit yang professional. Untuk menjadi wasit yang professional tentu harus didukung dengan penguasaan peraturan permainan tenis dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan memberikan tes kepada para peserta penataran wasit yang telah mengikuti kegiatan penataran, untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap peraturan permainan tenis. Sampel penelitian ini adalah peserta penataran yang telah mengikuti penataran wasit tenis lapangan. Sampel penelitian berjumlah 25 (dua puluh lima) orang. Penelitian berlokasi di Bangkinang Kabupaten Kampar pada tanggal 6 Januari 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman peraturan permainan tenis lapangan dengan kategori baik sekali 8%, kategori baik 12%, kategori sedang 56% untuk kategori kurang 16% sedangkan kurang sekali masing masing 8%. Hasil ini dapat memberikan kesimpulan bahwa tingkat pemahaman peraturan permainan tenis lapangan pada peserta penataran dalam kategori sedang.
Referensi
Corrigan, S. L., Dwyer, D. B., Harvey, B., & Gastin, P. B. (2019). The influence of match characteristics and experience on decision-making performance in AFL umpires. Journal of Science and Medicine in Sport, 22(1), 112–116. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2018.06.005.
Fernandez, J., Mendez-Villanueva, A., & Pluim, B. M. (2006). Intensity of tennis match play. British Journal of Sports Medicine, 40(5), 387–391. https://doi.org/10.1136/BJSM.2005.023168.
Gréhaigne, J.-F., Godbout, P., & Bouthier, D. (2001). The Teaching and Learning of Decision Making in Team Sports. Quest, 53(1), 59–76. https://doi.org/10.1080/00336297.2001.10491730.
Hadi, H. (2018). Pemahaman Peraturan Permainan Tenis Pada Peserta Penataran Wasit Tenis Di Universitas Pgri Semarang. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 17(2), 98–102.
International Tennis Federation. (2019). Rules Of Tennis. London. ITF.
International Tennis Federation. (2019). Duties and Procedures. London. ITF. https://doi.org/10.20527/multilateral.v17i2.5707.
Kilit, B., Arslan, E., & Soylu, Y. (2018). Effects of different stretching methods on speed and agility performance in young tennis players. Science & Sports. https://doi.org/10.1016/j.scispo.2018.10.016.
Larkin, P., Berry, J., & Dawson, B. (2011). Assessment of umpire perceptual and decision-making skill in Australian Football. Journal of Science and Medicine in Sport, 14, e87–e88. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2011.11.180.
MacMahon, C., Starkes, J., & Deakin, J. (2007). Referee Decision Making in a Video-Based Infraction Detection Task: Application and Training Considerations. International Journal of Sports Science & Coaching, 2(3), 257–265. https://doi.org/10.1260/174795407782233164.
Nelistya, Anne. (2011). Menjadi Juara Tenis Meja. Bogor.
PP PELTI (2018). Peraturan Turnamen Diakui PELTI kelompok Umum Tahun 2018. Jakarta: PELTI.
Rubeni, Y. (2012). Hubungan Kualifikasi Pendidikan, Pengalaman dan Motivasi dengan Kinerja Wasit Tenis. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sukadiyanto, S. (2005). Prinsip-Prinsip Pola Bermain Tenis Lapangan. JORPRES (Jurnal Olahraga Prestasi), 1(2). Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/jorpres/article/view/6872/5905.
Undang- Undang Republik Indonesia No. 3. (2005). Sistem Keolahragaan Nasioanal. Bandung: Citra Umbara.
##submission.copyrightStatement##