Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Masa Kini
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Teenagers have a proportion of 17% of the total population of Indonesia. Adolescence is a transition from children to adults between the ages of 10 till 18 years. Adequate access to information can help adolescents avoid the threats of today's youth. One effort to increase knowledge in counseling. This activity aims to increase adolescents' knowledge regarding reproductive health in Sepawon Village, Plosoklaten District, Kediri Regency. Activities carried out by the method of lectures, discussions and games. Activity evaluation is obtained by comparing the pre-test and post-test scores. The activity results showed an increase of 25% in adolescents' knowledge after participating in Adolescent Reproductive Health Extension activities. With the implementation of this activity, it is hoped that similar activities can be carried out routinely by involving various sectors, such as the government, health services, puskesmas and NGOs, so that adolescent development can take place optimally and avoid the current threat of youth.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak.
- UNICEF (United Nations Children’s Fund), “Profil Remaja 2021,” Unicef, vol. 917, no. 2016, pp. 1–2, 2021, [Online]. Available: https://www.unicef.org/indonesia/media/9546/file/Profil Remaja.pdf
- F. Psikologi, U. Potensi, and K. Bercerai, “Konsep diri pada remaja dari keluarga yang bercerai,” vol. 2, no. 2, pp. 88–97, 2018.
- H. N. Yarza and E. Kartikawati, “Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dalam mencegah penyimpangan seksual,” vol. 16, no. 1, pp. 75–79, 2019.
- T. Solehati, A. Rahmat, and C. E. Kosasih, “HUBUNGAN MEDIA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA RELATION OF MEDIA ON ADOLESCENTS ’ REPRODUCTIVE HEALTH ATTITUDE AND BEHAVIOUR Kesehatan Reproduksi Remaja ( TRIAD,” 2019.
- D. Kristianti and T. B. Widjayanti, “Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan Perilaku Seksual Beresiko pada Remaja,” vol. 13, no. September, pp. 245–253, 2021.
- L. Uli, N. Zakiyyah, E. W. Khasanah, and A. Setiawan, “The 8 th University Research Colloquium 2018 Universitas Muhammadiyah Purwokerto PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI SOSIALISASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TENTANG KENAKALAN REMAJA ( NARKOBA DAN INCREASING KNOWLEDGE BY ADOLESCENT REPRODUCTION HEALTH SOCIALIZATION ABOUT MISCHIEFTT ADOLESCENT ( NARKOBA AND HIV / AIDS ) The 8 th University Research Colloquium 2018 Universitas Muhammadiyah Purwokerto faktor internal dan faktor eksternal . Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang Tujuan Program kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SMK N 1 Nusawungu kesehatan reproduksi remaja tentang kenakalan remaja khususnya Narkoba dan seks bebas yang berdampak pada HIV / AIDS dilaksanakan pada siswa kelas XII SMKN 1 Nusawungu Cilacap . Pemilihan tempat di SMKN 1 Nusawungu Cilacap dikarenakan berdasarkan studi wawancara test , ceramah , diskusi , demostrasi , dan post-test . Materi yang diberikan meliputi pubertas remaja , melihat pornografi juga berdampak pada kecanduan dan kerusakan bagi otak . Berawal dari melihat seksualitas yang bisa berdampak juga pada HIV / AIDS . test dan pos test menggunakan kuesioner yang berisi materi penyuluhan / sosialisasi . Kegiatan,” pp. 263–266, 2018.
- Y. D. Lestari, L. Permatasari, and N. Hamidah, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Media Animasi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap pada Siswi SMP di Pondok Pesantren Nurul Jadid,” vol. 3, no. 1, pp. 1–10, 2021.
- P. E. Pesiwarissa et al., “GAMBARAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PUSKESMAS GETASAN,” vol. 6, no. 2, pp. 570–574, 2019.
- P. Remaja and D. A. N. Permasalahannya, “No Title,” vol. 1, no. 1, pp. 116–133, 2018.