Main Article Content

Abstract

The application of Liquid Organic Fertilizer (LOF) has been widely used and is increasingly popular among people plant lover and farmer. LOF materials are easy to find and use more efficiently. The implementation of empowering the Selobanteng Farmers Group in making POC is an effort to utilize the potential of the surrounding environment in the form of agricultural waste (waste originating from farmers and breeders). This activity was carried out in Selobanteng Village, Banyuglugur District, Situbondo Regency. The method used in this activity is providing material and practice. The material delivered is the difference in liquid and solid organic fertilizer, also various kinds of solid organic fertilizer.Practice making POC using 5 liters of cow urine, 5 liters of rabbit urine, 125 ml molasses and 1.5 ml kefir whey. Making POC provides benefits, namely increasing residents' knowledge about the benefits of agricultural waste materials, increasing awareness of environmental health and providing economic value for residents, because it reduces spending on purchasing fertilizer for farmers and can increase income from sales.

Article Details

How to Cite
Utomo, B., Tanjungsari, A., Muhammad, N., Respati, A. N., Subagja, H., & Yuniati, E. (2023). Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Pupuk Organik Di Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Dan Sains, 1(1), 14-18. https://doi.org/10.29407/abhipraya.v1i1.21487

References

  1. Amri, Khairul. (2019). Upaya meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang kedelai (Glycine max) dengan pemberian kompos kotoran kambing dan POC kulit pisang. Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas sains dan Tekhnologi, 1(1): 429-429.
  2. Balittanah. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer and Biofertilizer). Bogor: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
  3. Bumdes Selobanteng. (2023). Kondisi Geografis https://desaselobanteng.com/2023/07/21/kondisi-geografis/
  4. Irianto, Ketut. (2015). Pengelolaan Limbah Pertanian. Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Warmadewa.
  5. Ma’arif, Baroroh., M. Faizah, R. Kumalasari. (2020). Workshop Pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) pada Kelompok Tani Desa Mojokambang Kabupaten JombangIin. Jumat Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian, 1(1): 9-13.
  6. Muharsono. (2021). Strategi pemerintah dalam pengelolaan limbah peternakan (studi di Desa Sendang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung). Publiciana : Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 4(1): 188-212.
  7. Sembiring, Melda Y., L. Setyobudi dan Y. Sugito. (2017). Pengaruh dosis pupuk urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tomat. Jurnal Produksi Tanaman, 5(1): 132-139.
  8. Suryono, W.S.Dewi, Sumarno. (2014). Pemanfaatan limbah peternakan dalam konsep pertanian terpadu guna mewujudkan pertanian yang berkelanjutan. Caraka Tani – Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 29(2): 96-100.
  9. Tanjungsari, A., B. Utomo, S. Andaruisworo., E. Yuniati., N. Solikin, Anifiatingrum. (2023). Pengolahan limbah kotoran burung puyuh menjadi kompos untuk petani di Desa Gampeng, Gampengrejo, Kabupaten Kediri. ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 7(3): 616-622.

Most read articles by the same author(s)