Pembuatan Bioetanol Dengan Cara Fermentasi Dari  Singkong dan Beras Ketan Putih Campur Ragi

Authors

  • Amrullah Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia
  • Akhiruddin Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia
  • Muhammad Syahrir Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia
  • Sulaiman Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia
  • Rustam Efendi Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sulawesi Tenggara

DOI:

https://doi.org/10.29407/jmn.v8i1.23498

Keywords:

bioethanol, cassava, distillation, fermentation, yeast

Abstract

Produksi bioetanol dapat dilakukan dari bahan baku yang mengandung glukosa, seperti ubi kayu (singkong) dan beras ketan putih. Salah satu bahan baku yang ekonomis adalah molases. Molases merupakan hasil sampingan dari produksi gula dan mengandung kadar gula sekitar 50%-60%, serta asam amino dan mineral. Molases memiliki keunggulan karena dapat langsung dikonversi menjadi etanol tanpa memerlukan proses pretreatment dan liquifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari singkong dan beras ketan putih melalui fermentasi menggunakan ragi tape. Variasi dalam penelitian ini meliputi rasio ragi (10 gram, 15 gram, 20 gram), penambahan glukosa (11 gram), dan lama fermentasi (6 hari, 8 hari, 10 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada singkong, volume fermentasi terendah adalah 410 ml dan volume destilasi tertinggi adalah 70 ml dengan waktu fermentasi 6 hari dan penggunaan 10 gram ragi. Volume fermentasi tertinggi untuk singkong tercapai sebesar 520 ml, dengan volume destilasi tertinggi 270 ml pada waktu fermentasi 10 hari dan penggunaan 20 gram ragi. Untuk beras ketan putih, volume fermentasi terendah tercatat sebesar 175 ml, dengan volume destilasi tertinggi 25 ml pada waktu fermentasi 6 hari dan penggunaan 10 gram ragi. Volume fermentasi tertinggi untuk beras ketan putih mencapai 270 ml, dengan volume destilasi tertinggi 110 ml pada waktu fermentasi 10 hari dan penggunaan 20 gram ragi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

  • Amrullah, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia

    Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia

  • Akhiruddin, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia

    Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia

  • Muhammad Syahrir, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia

    Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Muslim Indonesia

  • Rustam Efendi, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sulawesi Tenggara

    Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sulawesi Tenggara

References

[1] Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Laporan Tahun 2023.

[2] E. Lovisia, "Bioetanol dari singkong sebagai sumber energi alternatif," Science Physics Education Journal, vol. 6, no. 1, pp. 8-14, 2022.

[3] H. Rikana and R. Adam, "Pembuatan bioethanol dari singkong secara fermentasi menggunakan ragi tape," presented at the Seminar Tugas Akhir S1 Teknik Kimia UNDIP 2009, R. A22 Lt.2 Gedung A Teknik Kimia UNDIP, 2009.

[4] K. C. Sembiring, H. Mulyani, I. F. A, D. Dahnum, and Y. Sudiyani, "Rice Flour and White Glutinous Rice Flour for Use on Immobilization of Yeast Cell in Ethanol Production," Energy Procedia, vol. 32, pp. 99-104, 2013/01/01/ 2013.

[5] A. Y. M. Simanjuntak and R. Subagyo, "Analisis Hasil Fermentasi Pembuatan Bioetanol Dengan Variasi Waktu Menggunakan Bahan (Singkong, Beras Ketan Hitam dan Beras Ketan Putih)," Scientific Journal of Mechanical Engineering Kinematika, vol. 4, no. 2, pp. 79-90, 2019.

[6] R. Subagyo, A. E. Pristiwanto, and Muchsin, "Studi eksperimental pembuatan bioetanol hasil fermentasi beras ketan putih, ketan hitam dan singkong," Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, vol. 11, no. 2, pp. 84-93, 2020.

[7] D. K. Roy and M. Z. Abedin, "Potentiality of biodiesel and bioethanol production from feedstock in Bangladesh: A review," Heliyon, vol. 8, no. 11, 2022.

[8] T. Goda et al., "Natural variation in the glucose content of dilute sulfuric acid–pretreated rice straw liquid hydrolysates: implications for bioethanol production," Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, vol. 80, no. 5, pp. 863-869, 2016.

[9] M. Gustina, J. Jalaluddin, N. ZA, S. Bahri, and . M., “PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR BIOETANOL DARI PATI UBI JALAR UNGU (Ipomea batata L),” Chem. Eng. J. Storage, vol. 2, no. 2, p. 116, 2022, doi: 10.29103/cejs.v2i2.6604.

[10] M. Falaah and H. Kusumayanti, “Proses Fermentasi pada Produksi Bioetanol Dedak Padi dengan Hidrolisis Enzimatis,” Metana, vol. 17, no. 2, pp. 81–87, 2021, doi: 10.14710/metana.v17i2.43335.

Downloads

PlumX Metrics

Published

2025-07-03

How to Cite

[1]
“Pembuatan Bioetanol Dengan Cara Fermentasi Dari  Singkong dan Beras Ketan Putih Campur Ragi”, JMN, vol. 8, no. 1, pp. 67–76, Jul. 2025, doi: 10.29407/jmn.v8i1.23498.