@article{Firmansyah_Rokhmawan_2017, title={Representasi Bahasa Humor dalam Acara Stand Up Comedy di Metro TV: Representation of Humor Language in Stand-Up Comedy Shows on Metro TV}, volume={1}, url={https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/bind/article/view/466}, DOI={10.29407/jbsp.v1i1.466}, abstractNote={<p>Penelitian ini mengaji tentang representasi bahasa humor Raditya Dhika dalam acara <em>Stand Up Comedy</em> di Metro TV dari perspektif tindak tutur lokusi, ilokusi perlokusi yang menimbulkan kejenakaan. Sumber data pada penelitian ini adalah keseluruhan bahasa humor Raditya Dhika dalam acara <em>Stand Up Comedy</em> di Metro TV yang menimbulkan kejenakaan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak langsung atau biasa disebut dengan teknik analisis. Berdasarkan hasil analisis data yang dihimpun, peneliti menemukan dan menunjukkan bahwa bahasa humor Raditya Dhika dalam acara <em>Stand Up Comedy</em> di Metro TV merupakan representasi kejenakaan dari perspektif tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini merupakan monolog dari Raditya Dhika dalam acara <em>Stand Up Comedy</em> di Metro TV yaitu berupa kata dan kalimat yang terkait dengan tindak tutur dalam pragmatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur bahasa humor Raditya Dhika dalam acara <em>Stand Up Comedy</em> di Metro Tv merupakan representasi kejenakaan, yaitu: 1). Tindak tutur lokusi merepresentasikan kejenakaan dengan menggunakan kata dan kalimat-kalimat memutuskan, mendoakan, merestui, dan menuntut tanpa adanya tendensi apapun. 2). Tindak tutur ilokusi merepresentasikan kejenakaan dengan menggunakan kata dan kalimat-kalimat pemberian izin, mengucapkan terima kasih, menyuruh, menawarkan, dan menjanjikan, dengan adanya tendensi dari mitra tuturnya seperti, tepuk tangan, teriakan serta tawa yang timbul. 3) Tindak tutur perlokusi merepresentasikan kejenakaan dengan menggunakan kalimat-kalimat menipu, membesarkan hati, menganjurkan, meyakinkan, menjengkelkan, membingungkan, mengganggu, memengaruhi, memalukan, dan menarik perhatian serta adanya pengaruh yang didapat oleh mitra tuturnya seperti memikirkan apa yang diucapkan oleh Raditya Dhika.</p> <div id="link64_adl_tabid" style="display: none;" data-url="http://efektor.unpkediri.ac.id/index.php/bind/submission/wizard/2?submissionId=466#step-2">107</div> <div id="link64_adl_tabid" style="display: none;" data-url="http://efektor.unpkediri.ac.id/index.php/bind/submission/wizard/2?submissionId=466#step-2">106</div&gt;}, number={1}, journal={Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran}, author={Firmansyah, Mohammad Bayu and Rokhmawan, Tristan}, year={2017}, month={Apr.}, pages={41-47} }